Thailand. Part 2 ~~ Begini Rasanya Tidur di Bandara..

Cerita sebelumnya ada di sini ya..
Postingan kali ini bakal rada panjang.. Saking panjangnya, bisa dibaca ketika di toilet, sedang melamun di tukang sayur, atau pas iseng bengong pengen dapat motivasi hidup,, eh jangan ding, nanti malah makin frustasi.. kalau yang itu silahkan mampir ke twitnya Mario Teguh.
Nggak, nggak segitu lebaynya sik… cuma mohon disiapkan jasmani dan rohaninya saja,, takut ditengah jalan mendadak meneteskan air mata.. nahan sembelit soalnya.

Bandara Suvarnabhumi

Baruuu saja +Diana T.W selesai menutup percakapan panik telponnya. Gila hebat men, sementara orang piknik ke bulan, dia sudah menggunakan media komunikasi lintas dimensi, (maksudnya antar pesawat-Air Asia-dan-pesawat-telepon-genggam). Setelah itu seperti biasa, kami kelaparan.. Sambil menunggu makanan datang, kami mengeluarkan perlengkapan ala turis bekpeker-hasil-gugling (baca: ini gue, bukan dua temen gue ya)… Diantaranya:
Novel

  • Tewe dan Bunga novel enggres yang tampilannya keren. Gue? Baca pun paling hanya bertahan sampai halaman 3..selebihnya cuma dibuat ganjelan hidup (hidup kok diganjal? kurang beban hidup apa? Ha?)
  • Gue: bawa novel The Host yang masih baru dan tebelnya kayak Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Tau kan nasibnya kalau buku baru dibawa kemana2? Ya so pasti lecek la siiist)

Musik

  • Tewe dan Bunga keluarin Ipod, jenis lagu2 yang ahzeeiik-ahzeiiik getoooh deewwh. Pokoknya yang dub dub step cekejeez..cekejeez terorejingg.. Terus gue mencoba mendengarkan sambil geleng-geleng sok asik, tapi penampakan gue lebih kayak sedang dzikir.. Pokoknya orang-orang lihat pasti mikir gue anak remaja yang lahir di tahun gaul 2000-an.. Sebelum Masehi tapinya.
  • Gue: MP3 Samsung hasil goodybag acara klien.. dengan playlist yang melambangkan semangat Bhineka Tunggal Ika mulai dari new age, to 40, boibend, Kanjen Band sampai ST 12 gue punya…
Bantal leher
  • Pastinya kagak ada, mau disumpelin dimane neng? Kami pun berpangku tangan sambil menyenderkan kepala. Resiko ketiduran paling kepala teklak-tekluk kayak wayang cepot. Jadi, usahakan tidur pose cantik ya.

Setelah kenyang makan (sambil misuh2 mengkonversikan harganya dengan warteg Barokah), tiba-tiba kami membaca brosur bahwa Air Asia sudah membuka rute penerbangan baru Jakarta-Phuket. Idiiih, tau gitu kan gak usah transit di Bangkok… tapi yasudahlah, nasi sudah menjadi karak.. karena nasi sudah menjadi bubur is karena gak masak pakai magic jar..yakaaan?

Eniweih kenapa ya in flight magazine isinya itu-itu saja? Coba ada sesuatu yang berbeda di kantong kursi ini,, apa kek,, mbok ya’oo ada novel, majalah religi, minimal RPUL deh atau apalah yang bisa membunuh kebosanan. Kan lumayan bisa mengalihkan perhatian dari kepanikan lebay gak jelas ketika turbulence..

…. gluduh-gluduk…. pesawat miring kekanan…

Penumpang 1 : ” Aduh menegangkan sekali, eh apa itu?… WOW! Ada RPUL
Penumpang 2 : ” Wah luar biasa inovatif sekali” (pasti mereka2 ini belum kenal yang namanya ibu Google)

…. geredhek ..geredheeekk… pesawat miring kekiri…

Penumpang 1 : ” Nih, gue tebak Gua apa yang terdalam di dunia?”
Penumpang 2 : * tiba-tiba tidak jadi stres*
Penumpang 1 : ” Krubera Voronja…6824m dalamnya.. mantap kan?”

…. tiba-tiba penerbangannya lancar, turbulence-nya sudah hilang…. terima kasih RPUL *ala iklan klinik Tong Fang*

bang Simon pun sampai speechless saking garingnya

Eh seriusan dong… ngabisin jatah postingan blog aja lu…

***

Ada untungnya juga sik gak flight malam ke Phuket. kan sayang kalau setengah hari yang digunakan untuk check in terbuang percuma. Jadinya kami berencana untuk menikmati night live di Bangkok dan menginap di bandara.

cerita diperpendek dengan menikmati keindahan bandara ini,,
Iya kita norak tahun 2009 masih aja nganga liat kekinclongan Bandara SVB ini (inisial aja ya, cape booo ngetiknya) . Kalau dibandingkan bandara kita,, rasanya bukan mensyukuri keindahan negara kita, yang ada semakin misuh-misuh sama pemerintah..Selain bandara yang bersih, yang paling gue nikmatin adalah orang-orang lokal Thailand,, Wajahnya itu tidak bisa dikategorikan ras yang mana,,, melayu bukan, cina bukan, india kok cakep bener, bule tapi kok kayak melayu. Intinya bukan semua.. ya hampir mirip sama artis2 k-pop yang sudah dioperasi plastik..
Banyak ni nemu di Bis cowok yang kayak gini.. kalau cewek, silahkan googling sendiri, kalau yang Mbas (Mbak+Mas) juga cantik nggak kayak waria yang ada diperempatan jalan.

Kembali ke masalah hidup..

Cape keliling, alias kelaparan, akhirnya kami berhenti di emperan makanan ringan. Oh sekaligus mengisi dahaga mata, yaitu mengagumi dengan style (baca: nggumun) ke seorang mas-mas ganteng yang mirip Jang Dong Gun. Melihat itu, gue yakin bahwa spot cemilan ini memang ditujukan untuk orang-orang kece tapi kere macam kami ini.. *hekk hekk tjuh,, si mas-mas Jang Dong Gun menolak mentah-mentah*

Tentoe sadja karena ini bandara Bangkok makanya fotonya ciamik-ciamik… coba kalau kita mendamparkan diri di terminal 1 Bandara Sukarno Hatta terutama di lorong korban delay penerbangan Lion Air,, pasti kami seperti terdampar di terminal bis.

penampilannya memang mirip tai, tapi rasanya top
bukan,,, ini bukan tempe bongkrek
Yak hari sudah menunjukkan pergantian hari,, mau ngaapain lagiiiii sekaranggg? Bandara sudah tutup para pekerja sudah pulang. Sudah bosen foto-foto dari pose normal sampai pose burung kolibri, badan pun pegal karena gak bisa tidur, tapi mata sudah mengantuk.. akhirnya kami memutuskan untuk jalan-jalan keliling bandara ini saja.
Sampai akhirnya Bunga dan Tewe nyasar entah kemana dan gue menemukan seorang ibu-ibu cleaning service sedang tidur-tiduran di kursi.

,,, Ibuu,,, berikaaan kursi ituuuuh doong…

Dengan ilmu SKSD Palapa (Sok Kenal Sok Dekat Padahal nggak tau apa2), gue mencoba sok akrab. Karena dia tidak begitu lancar bahasa inggris sementara kemampuan gue dulu ngga bisa, sekarang lupa… Jadi yaaaa bisa dibayangkan percakapan yang terjadi

Gue : “Hi madam, can we rent a room?.. Or can we sleep in this chair?”
Si madam : “Kwangkkkakpakk kaaap kaaap kaap…” *cengar-cengir*
Gue : “No no i mean bedroom, sleep.. sleep you know? Zzzzzzz…zzzz.. No ikan kakap”
Si madam : “Yes yes yes,,, kwankrjarasidekap karakap karap kikikikkkk”
Gue : “Aaaa…Yes yes sih, I am afraid of kena kurap too,, But it’s okaay kook.”
Si madam : “Eh kaaap kaaap,,, nyangkenee.. ana si mbak’ke sing kagak ngarti apa gue ngomong.”(si madam manggil temennya, selanjutnya gue translate saja ya.. daripada sama-sama o’on.)
Madam 2 : “Akrakkpp swastadikap?” (baca: kagak ada kamarnya neng. *edisi thai logat betawi*)
Gue : “Yaudah saya tidur dikursi aja.. Bandaranya bersih sekali ya nggak ada mba Siti.”
Madam 1 : “Mba Siti? Siapanya mbak Sri?” (diam2 pantatnya sudah berhasil gue geser)
Gue : “Itu si mbak Siti Kusmiatih sama Siti Kusbandriah,,, panggilannya Sitikus”
Madam 1 dan 2 yang sudah mencelat dari kursi sibuk bengong berjama’ah

….Daripada yang nulis sama yang baca keburu gila, mending kita lihat foto-fot0…

akuh tertawa maluh lihat mas-mas itu garuk-garuk pantat
bunga bertahan di posisi ini sampai pagi *prok keprok keprok*
latihan kalau mau tidur in style di bandara
kolaborasi Tewe dan Bunga nari burung Kolibri
***
Phuket
Kami menginap di hostel Caza Brazil. Iiiiii suka sekaliii dengan tempatnya… warnanya lucu-lucuuu. Ini foto-fotonya..

kasurnya lumayan keras, memang mau ngapain kalau lembut? dikunyah?
pergi bertiga memang formasi yang pas..
ini? errrr.. iya ini kamar mandi
***
Karon Beach
Sorenya kami ke pantai Karon yang berjarak kurang lebih 5 menit dari penginapan… Sambil berjalan kaki, kami menyusuri gang yang berisi bar-bule-dangdut yang memutar playlist lagu disko-phuket-pantura… Busana mbak penjaga toko kelontong disini mengenakan pakaian lengkap, maksudnya setelan tank top-hotpants lengkap dengan perut kemana-mana.
cantiknya sama kayak pantai di Indonesia
entah ada apa antara Tewe ama mbak2 dipojok kanan,, EH ITU GUWEE!!
Baru duduk 5 menit sudah disamperin mas2 Ade Rai made in Phuket untuk minta ongkos sewa kursi. YAIYALAH…
pok ame-ame belalang kupu kupu.. siang makan nasi, kalau malam makan nasi lagi…
apa? mba Bunga belum pernah main pok ame-ame? Bahagia sekali tampaknya…
sudah maghrib mba… ayooo pulaaang
Sepertinya salah satu wanita ini gak mau diajak pulang, dia pengen dilarung ke Pantai Selatan
Phuket malam hari dengan pernampakan Tewe yang bergetar-getar
daripada makan sate serangga,, mending makan banana pancake, ya nggaaak?
***
Island Hopping
Pagi hari di lobi hotel. Sambil menunggu jemputan travel, kami melihat si mas-mas Ade Rai cabang Phuket sedang mengantar galon air mineral (iya dia merangkap jadi penjaga pantai, tukang anter aqua galon pakai sepeda onthel, eh jangan-jangan dia juga merangkap polisi dan dokter ahli kandungan juga?)
Setelah tiba di dermaga kami sarapan sambil menunggu giliran perahu yang membawa kami ke Koh Phi Phi. Ingat ya Koh Phi Phi bukan pipinya kokoh..
Perahu kami sudah tiba dan mumpung (again, harus tetap ada mumpung disetiap kamus orang Indonesia) diijinkan sama nahkodanya, kami duduk digeladak. Ternyata geladak dipenuhi oleh turis. Teman seper-geladak-an kami adalah :

  1. Penganten bule yang seperti sedang pemotretan bikini untuk video klip karaoke inul vista.
  2. Mertua dari si pasangan penganten bule tadi.
  3. Pasangan bule juga tapi lebih muda. Dari insting kepo gue sih sepertinya mereka masih pacaran. HEI KALIAN PASTI SUDAH BUFFALO MEETING!!
  4. Penganten dari India dengan style back to 80’s.
  5. Seorang mas-mas bule yang duduk sendirian. Sepertinya ini seorang adek yang nebeng kakaknya honeymoon.
  6. 3 wanita cantik yang sudah beda tipis dengan destiny child… *celingak celinguk pembaca kesulitan mencari.. yang ada trio Macan cabang Pacitan… Ish biar kata macan, tapi kita bisa mengaum lho.. HAAUUMM*
dan tak lupa tokoh penting selama perjalanan ini, mas-mas tur guide yang kami sebut mas Komeng-made-in-Thailand (yep baik dari wajah maupun suara).
Koh Phi Phi ternyata tidak sepi seperti yang tertera di brosur perjalanan saudarah-saudarah! Pemandangan dua tebing dengan laut turqois-nya memang sama, cuma pengunjung pantainya beda tipis sama pantai Parangtritis Yogyakarta. Iya. Kayak. Cendol. Bedanya gak ada pasangan muda-mudi berbusana kaos+celana jeans+jaket jeans main basah-basahan berlarian di tepi laut..
Sementara Bunga antri toilet, gue dan Tewe memutuskan untuk berjalan-jalan jauh ke dalam pulau. Pemandangannya biasa aja. Saking nggak ada apa-apanya (kecuali dirimu belum pernah melihat tebing secara langsung) sampailah kita di spot sign board yang kalau gak salah arti tulisannya “Terima kasih anda telah berkunjung ke Phi Phi Island”. Nah, daripada gue akhirnya menggaruk-garuk tanah dan Tewe bergelantungan bak tarzan wanita.. ya udah akhirnya kita foto-foto sign board tadi.

fokuus fokus ke saiah,,
jangan ke tante bule yg lagi nonggeng yaa..
mimpi apa ya gue semalam?
ini majang foto mbah-mbah pakai kancut

Setelah main-main di pulau yang rasanya hanya sebentar alias Bunga cuma numpang buang air kecil, kami dipanggil sama Mas Komeng-wonobi untuk naik perahu.

Gue pikir perjalanan akan menempuh jarak yang jauh,, ternyata hanya 2 menit,,, Kita sampai dipojokan batu karang dua biji untuk bermain snorkling. Selesai snorkling ala Nadine Chandrawinata di acara-acara tv wisata pantai (baca : tepatnya mirip ikan kecebong), perahu kita melanjutkan perjalanan menuju pulau-pulau kecil lainnya.

Sepanjang perjalanan si Mas Komeng ini sibuk cerita, tapi kita gak menyimak, habis makin dia bicara cemprengnya makin mirip sama Komeng. Etapi tunggu dulu, dekat Mas Komeng ada seorang bule yang terpekur sendirian. Iyah, tadinya dia luput dari perhatian tapi setelah snorkling dengan celana putih.. membuat.. kami.. jadi…serius.. menyimak.. si Komeng… dan… fokus… menatap.. si.. Cam Gigandet wonobi .

Eyaampuun. kae ono cah bagus anak’e sopo kaaeee..
before berenang
after berenang

Kami sibuk menyimak si bule Mas Komeng sampai akhirnya perahu menepi di satu pulau. Tidak ada pantainya tapi kok ramai orang? Ada apaan sih, kok semua dipromosikan untuk turun, katanya akan ditunjukkan sebuah spesies. Ternyata….kita dikasih lihat kawanan Monyet. Jih, gitu aja pada heboh. Daripada gue menyamakan wajah dengan monyet-monyet, lebih baik gue dan Bunga berenang, sementara Tewe bisa sibuk curi-curi foto si Cam-wonobi tadi.

Tidaak.. kejadian yang sebenarnya kami tidak digaplok kok..
eh lihat.. Sarimin sekarang nggak cuma bisa pergi kepasar,
sekarang Sarimin bisa pergi kepantai

Masih menunggu turis-turis itu selesai mengagumi para monyet, kami bermain Titanic-titanic-an. Gue dan Bunga ala Jack dan Rosse, dan si Tewe yang sibuk foto-foto…

Nahkoda : ” Nooo…Nooo… move move. Swaradikaaap kerakap bhknauiakbwkkkaaap kaaap”
Kami : * mikir keras apaan artinya*
Komeng-wonebi : ” Mbak-mbaknya minggir sikik,,, nyang kana sikik,.. itu si nyong nahkoda gak keliatan ngapak-apak?”

…. intinya sih kami disuruh behave duduk manis

Entah harus ngakak atau mbantuin si nenek untuk naik turun bangku.. *akhirnya ngakak aja*
Bersama mas Komeng-wonobi… *eh itu si suami-penganten-baru kok ikutan nongol?*
Itu yang paling kiri katanya mirip Deadmauss.. Deadmauss ki sopo? Tikus mati?
Ternyata seorang DIjeh.. pantes gue gak tau.. selama ini cuma tau Dijeh Trisnawati
ketangkap kau… “DOR DOR DOOOR”
ciluuukk bakikuuuuk
BUng, udah penuh beluum?
Laut kan kuseberangi, tebing kan kupanjati demi dirimu akang..
Bunga sedang menghitung berapa tepatnya bolongan karang tebing ini.

Dalam perjalanan pulang sebenarnya posisi Bunga sangat strategis karena dia bersebelahan dengan mas Cam Gigandet wonobi tadi. Nyaris saja Bunga bisa berkenalan dengannya… Nyaris.. Andai saja ketika kapalnya berguncang-guncang Bunga tidak berusaha memakai celana pendek sambil berdiri. Kenapa begitu? Karena dia jadi tampak sedang bergoyang getar-getar. Dan perjalanan kapal ini pun berakhir dengan masuknya mas Cam kedalam kapal begitu Bunga memakai celana pendek.

Sehari yang menyenangkan dan melelahkan karena capek ketawa. Malamnya kami menghabiskan waktu dikamar menonton So You Think You Can Dance. Setelah gue ngemil banana pancake gue mengistirahatkan kaki dengan refleksi lagi *boyooookk ini boyooook’e gempooor*, Tewe, aselik gue lupa dia ngapain… apa mungkin dia menyumbang nyanyi karaoke salah satu lagu disko-phuket-pantura? Bunga? Gue tau pasti dia kembali ke warnet tercinta dan melanjutkan kerjaan artikel-nya.

Berlanjut ke part berikutnya ,, siapkan tenaga kuda dulu yaaa….

Diterbitkan oleh

dewi

Illustrator yang aselinya malas nonton drama korea, pengennya masak-cuci piring aja..

Satu komentar pada “Thailand. Part 2 ~~ Begini Rasanya Tidur di Bandara..”

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s