Racun itu Berjudul Running Man.

Gue mempunyai satu kebiasaan buruk. Kebiasaaan ini berlaku sejak jaman sekolah yang setiap hari harus menghapal pelajaran sampai dengan kuliah dengan berbagai tugas papernya. Apalagi namanya kalau bukan SKS alias Sistem Kebut Semalam.

Sadar sih kalau kebiasaan ini jelek dan sudah tau kok kalau cara memperbaikinya adalah mengatur time management. Begitulah teorinya, pada prakteknya sih tetap saja lebih sering kejar-kejaran dengan deadline.

Itu dulu, sekarang?

Ya masih akrab dengan deadline sih. Karena kalau sedang menggambar, gue sangat membutuhkan mood dan fokus untuk konsentrasi. Maunya sih bisa multitasking mengatur waktu, tapi kalau sesiangan masih ketempelan anak alamaak, ngerti banget deh, ternyata susah yaa kerja dari rumah tuu.. Apalagi Aidan kan paling susah banget yang namanya tidur siang, udah mirip sama…. anak yang ngga tidur siang *tetap nggak ketemu kata padanan yang pas*.

Bagaimana caranya mau konsentrasi kalau sedang melakukan apapun si anak maunya selalu berdekatan.. Sedang di depan komputer, maka dia pengen ikut nonton youtube.  Lagi megang crayon, maka dia akan ikut mewarnai menggunakan crayon warna biru di…. telapak tangan gue *untuk kemudian gue disuruh jadi Spiderman*. Belum lagi kalau dia sudah bosan dicuekkin sama Ibuya, langsung dia ikut sibuk dengan kegiatannya sendiri *alias ngebubrahin semua yang bisa diberantakkin*. Dan kalau sudah bener-bener bosan ~~kayak semua kegiatan di atas tadi belum bosan, namanya~~.. baru deh ingin tahu apa yang dikerjakan Ibunya, meninggalkan gue yang ketir-ketir kalau tiba-tiba dia ikutan mencoret-coret… di atas kertas-kertasku.

Jadi seharusnya ketika anak sudah tidur pukul delapan malam, gue bisa duduk konsentrasi mengerjakan tugas bukan?

… seharusnya…

Tapi karena kegiatan menunda begitu menyenangkan, walhasil niat sebelumnya buka internet dulu ah sebentaaaar aja. Lalu lihat jam. Lalu panik.. Bagaimana ngga panik, seharusnya gue browsing sana sini, lihat tutorial atau cari inspirasi.. namun seperti biasa, pekerjaan yang sewajibnya dikerjakan malah hanya berlangsung sekitar 10% dari total kegiatan. Selebihnya.. melanglang buana kemana-mana, buka youtube, jadi fangirl-nya Big Bang dulu untuk kemudian aku nyasar tenggelam menyaksikan…

…. Running Man ….

Gue sudah denger variety show ini sejak beberapa tahun yang lalu,.. tapi hasrat untuk menontonnya sudah mirip sama traffic lalu lintas Jakarta tiap jam menjelang berbuka puasa.. alias kagak bergerak… Entah ya, gue belum tertarik untuk melihat tayangan variety show.. Hingga pada akhirnya sampailah gue ke Running Man Ep. 44 dengan bintang tamu Jang Hyuk..

MAAAN KOCAK BODOOOOR BANGETT..

Aseliklah ituh pertama kalinya gue liat Running man, dan GUE KETAWA NGAKAAAAKK..

Okeh. Saat itu juga gue memutuskan untuk memulai menonton running man. Dari episode 1.. Ya Tuhan episode satuuuk!.. Itu 2010 alias limak tahun yang laluk!

Walaupun ketinggalan kereta tapi gue masih menikmati tayangan ini. Mungkin karena melihatnya tanpa ekspektasi apa pun, jadi gue ya suka-suka aja.. Apalagi kalau dirasa cukup familiar dengan bintang tamunya. Tapi kalau sedang tidak mood dan merasa episode tersebut kurang menarik, ya gue skip.

Sejauh ini bagian favorit gue masih di beberapa puluh episode awal, sewaktu Song Jong Ki masih menjadi anggota tetap Running Man.

cr. pic to soompi.com

Inget ya.. ini Song Jong Ki. Jong Ki bukan Jengki.. karena dia bukan sepeda onthel.

Apalagi Jengkol.. Jengkol? Si hitam manis yang sering nongkrong di nasi uduk betawi itu? bukan bukan.. karena sesungguhnya dia tidak untuk dimakan.. kecuali dia yang pengen makan gue, ya apa kuasa akiyuh untuk menolaknya..

Ditampol ama semur jengkol..

(oh hei, rhyme lagi.. Pak Tifatul Sembiring pasti bangga)

Iyah, saya masih normal.. Pandangan mata saya masih berbinar-binar kalau lihat yang bening-bening. Apalagi baru pertama kali tu gue melihat mas Song Jong Ki.

Udah mirip adegan deodorant pria ya.. Pandangan kami saling bertatapan.. Romantis banget dah pokoknya. Hanya saja ada satu penghalang di antara kita. DIa ada di korea, dengan kulit wajah yang membuat para cewek iri ingin memilikinya.. senyumnya yang kiyut dan tatapan matanya yang intens menatap gue. Sementara gue ada di depan…. layar laptop.

Ah Elaaahh…

Tidak berapa lama, teman-teman yang baca pada protes.. ih korea-koreaan terus iiiih… Postingan kemarin-kemarin sudah tentang drama korea, sekarang Running Man.. Korea lagi. Bahas tentang dunia enterteyin Indonesia dooong.. tidak memberi inspiratif niii…

Sebenarnya gue juga ingin menonton drama Indonesia.. Tapi apa daya, baru aja gugling sudah menyerah dihempaskan kenyataan yang ada. Nih seandainya seluruh dunia dilanda demam hiburan dari Indonesia yang menyebabkan adanya ombak Indonesia.. alias.. Indonesian-wave mungkin saja akan  terjadi percakapan di bawah ini.

Anastasia Steel : “Eh.. Eh.. mbak Iis.. . Mba Iis sudah nonton Tukang Bubur Naik Haji. Itu lo proyek comeback-nya Matt Solar sama Emak Nani Wijaya kelar mereka main bareng di Bajaj Bajuri.. ”

Isabella Swan   : “Wah pasti seru banget, chemistry mereka di Bajaj Bajuri kan tidak terbantahkan banget kan.. Aku belum mba Anas.. bukan urbaningrun. Ada berapa episode?”

Anastasia Steel : “Yang terbaru kemarin sih episode ke 1636..”

Isabella Swan   : “1600-aaan? Matik gueh.. eh tunggu gue kan vampir jadi ngga bisa mati dong.. tapi tetep aja.. mau begadang berapa harii? Eh gue kan ngga pernah tidur ya.. Jadi bisa nonton dong, eh tapi kalau gue nonton, yang masaak siapa? Eh wait. What?”

1636?

Itu bukan penanggalan masehi ya,, itu seribu enam ratus tiga puluh enam penayangan. Jadi, masih normal kan kalau gue memilih mengikuti Running Man yang sekarang sudah memasukki episode 200-an?

 

Ada yang suka juga dengan Running Man?