Nguping Ibuk #7

Tadinya postingan ini mau gue publish bertepatan ultah Ibuku yang jatuh tidak jauh dari hari Kartini…

Tapi tentu saja aku telat.

Basi, madingnya sudah terbit.. Eiiit mbak Cinta, ingat ya ada pepatah yang mengatakan, mending telat daripada nggak dapat sama sekali looh #wajahpolos *lalu toss sama test pack*..

Waktu itu gue lagi ngapain ya? Oh tentoe sadja sibuk nonton DoTS.. (DoTS maning, DoTS maning.. Ih nggak papa sih, mumpung lagi demen drama korea.. Siapa tahu besok berubah lagi, suka dengan drama Namibia, misalnya.. )

Jadi, bagaimana kabar Ibuk?

***

  • Tentang kulit kombinasi

Ibuk  : ” Kok bisa ya ada kulit kombinasi.”

Gue  : ” Emang ada bu, ada yang kulit normal kombinasi kering, ada yang kulit normal kombinasi berminyak.”

Ibuk  : ” Tapi kalau Ibuk ini kok kulitnya hitam kombinasi ama putih?”

buk, yang kombinasi wajahnya hitam dan putih kan ini…

fail panda falling

***

  • Drama oh Drama..

Mari gue ceritakan sedikit tentang beberapa tokoh tetangga rumah Ibuk.

Di belakang rumah Ibuk, tinggalah seseartis yang dulu dikenal, kita sebut saja namanya, pak Taka. Pak Taka ini dulu pernah booming di sitkom tentang petugas cleaning service yang pernah tayang di salah satu stasiun TV swasta.

Di depan rumah, tersebutlah seorang eyang-eyang yang tinggal bersama anak dan cucunya. Salah satu cucunya bernama Icha.

Suatu hari, Ibuk bercerita :

Ibuk : ” Dewi tau nggak, rumahnya Tuan Takur mau dilelang!!”

Gue : *berpikir Tuan Takur adalah tetangga seseartis yang tinggal di belakang rumah.. Oh brain, kau pintar sekali!*. ” HAH! Yang bener, mau dilelang? Kenapa bu? Ada cerita apa? Apakah karena dia mulai nggak laku?”

Ibuk : ” Iya, rumahnya mau dibeli, jadi rebutan sama Icha sama Damia. Kasihan. Habisnya Nenek jahat banget. Ih, aku benci banget sama si Nenek.. Kok ya si Nenek nggak mati yah..”

Gue : ” HAAAA… APAA INI? APAA INI? Kok Ibuk jadi gitu ama tetangga sendiri?”

Si lemot langsung terbayang om seseartis di belakang rumah. Nenek berbadan ringkih yang baik hati, lalu berkonflik dengan pak Taka.. dan ternyata yang akan mengambil alih rumah ternyata adalah tetangga depan rumah? Oh tahu bacceem.. itu suatu hil yang mustahal, karena kayaknya agak mustahil deh Icha bisa kenal sama si seseartis.. Eh tapi, siapa tau kan ya. 

Gue berpikir lagi. Kayaknya nama ini familiar.. tapi pernah nemu nama di mana ya? Pak Taka… Tuan Takur.. Pak Tika.. Tuan Taka.. Pak Takur.. Tuan Tikar? Tuan Tuker? Tuan Takur….

Sebentar sebentar.. ada Rosalinda ada Julia Perez, pasti ada yang ngga beres..

Gue : ” Ini pak Takur tetangga belakang rumah kan buk? Aaatauu…”

Ibuk : ” Uttaran laaah, apalagii….

Haiaaaa.. demi para cabe yang ada di lapak tukang sayur. India maniiing, kirain drama tetangga rumah.. Begini deh kalau emak sama anak punya kegemaran yang berbeda.. Gue masih ngiler liat mulusnya mba Song Hye Kyo, Ibuku dengan posisi tiduran gemas akan mencak-mencak sendiri menonton Uttaran.. Gak nyambung, kan?

***

  • Mbak Saudah, who?

Ibuk  : ” Dewi, Ibuk lihat di On The Spot kalau mau badan sehat tiap pagi kamu bikin juice campuran lemon, madu, temulawak, sama hambasaudah..”. On The Spot ini sudah seperti wikipedianya Ibuk..

Gue  : ” Hambasaudah? Hamba sahaya, kaliik..”

Ibuk : ” Bukaan… Hambasaudah itu loh, eh kok mbasaudah.. Mba Saudah kan yang suka jualan sate.. Tapi iya kok, pakai hambasudah..”

Gue sibuk mencari wangsit memecahkan arti kata yang diucapkan ibuku, sampai akhirnya terkuaklah misteri percakapan ini. Ternyata yang dimaksud Habatussada…

Habatuklah sayaaah nyaah…

***

  • Jadi aku lahir di mana?

Di kolom tempat lahir KTP gue tertulis Ruteng, NTT. Tapi jaman dulu ketika tinggal di Solo, gue memiliki berbagai dokumen seperti rapor, SIM (yang sudah matek), dengan nama tempat lahir yang berbeda. Kadang tertulis Manggarai, sekali-sekali Flores, kadang NTT.

Ih aneh ya. Beginilah nasib, kalau nggak tau bedanya, wong cuma numpang lahir. Dan Sebenarnya permasalahan ini akan selesai begitu gue googling atau membuka peta buta. Tapi aku malas, kasihan kalau petanya cape, kan buta (tapi bisa melihat dalam kegelapan). Lalu ter DarkJustise.. #jangkrikmengkeriiik

Gue : ” Ibu sebenarnya aku tu lahirnya di Flores, Ruteng atau Manggarai?”

Ibuk  : ” Ya di situ.. ”

Gue : ” Kalau Manggarai itu apa?”

Ibuk : ” Manggarai itu kota.”

Gue  : “Jadi Manggarai Itu kotamadyanya? Atau kabupatennya? Berarti KTP ku bukan Ruteng, tapi Manggarai. Lalu, Ruteng itu apanya? kecamatan?” *masih menuntut keadilan di kolom KTP-nya sebelum menggantinya dengan kota Antartika*

Ibuk : ” Bukan, Manggarai itu Kabupatennya. Kalau Ruteng itu Kotanya..”

Gue : ” Bedanya apa bu? Jadi, Manggarai ituuu adaaalaaah?”

Ibuk : ” Kota..” #triiing!

Gue  : ” Okeee.. Nah kalau Ruteng?”

Ibuk : ” Kota juga.” #triing!

Gue  : ” Loh, Jadi sebenarnya aku lahir di mana?”

Ibuk : ” Ngga tau hahahhaha..”

Arrrgh!

Hovercat
.. mabur maning, ah..

***

  • Puser oh puser..

Sekarang kan sedang musim oil aromatherapy, dan sebagai ibu, gue pun tergerak untuk ikutan pakai, utamanya demi kesehatan dan kenyamanan tidur si buah hati.

Pada suatu hari, Ibuk mendapati kamar gue harum dengan aroma yang keluar dari alat aromaterapi ini..

Ibuk : ” Ini bau harum apa ini? Itu alat apa?”

Gue : ” Diffuser bu.”

Ibuk : ” Udel?”

Gue  : ” Diffuser.. oil aromatherapy diffuser buk..” *sambil memikirkan penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti Ibuk*

Ibuk : ” Laiya, di puser.. Biar jadi apa udelnya?”

Gue  : ” Udel apa sih?”

Ibuk : ” DI puser kan?”

Gue  : ” Diffuser buu.. alat diffuser untuk aroma therapy..”

Ibuk  : ” Laiyaaa.. Ibuk tau, biar apa di pusernya dipakaiin itu?”

Gue  : ” ………….”

Diterbitkan oleh

dewi

Illustrator yang aselinya malas nonton drama korea, pengennya masak-cuci piring aja..

33 tanggapan untuk “Nguping Ibuk #7”

  1. Tapi aku malas, kasihan kalau petanya cape, kan buta (tapi bisa melihat dalam kegelapan).

    >> dare devil kyknya si peta ini, hihihi. hayo tau serial dare devil gaaak? gak kalah ok deh dibanding uttaran, lol.

    Suka

  2. Hahaha..tuan takur uttaran 😂😂 dulu emak2 demen banget elif, sekarang utarran, trus sinetron candra kirana, trus sinetron anak jalanan. Haishh.. kapan mereka demen drama korea ya mbak? 😂😂

    Suka

  3. Bhahahaha,…
    Ini beneran sih banyak ibu-ibu dan para nenek yang sedang terserang Uttaran…
    nenek-ku tercinta pun ceritanya gak jauh dari si tapasya siapa lah itu hehehe…

    *sementara kita keukeuh ter-kapten yah Cyiiin hehehe…*

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s