Hari Ketika Adekku Diculik..

Peristiwa itu terjadi di tahun 1999 ketika gue masih jadi murid SMU.. Sementara adek gue, Kunto Aji, ~~bukan Kunto Aji yang penyanyi yaa..~~ masih duduk di bangku kelas 6 SD..

Saat itu keluarga kami tinggal berpencar-pencar. Orang tua dan Kakak nomor satu di Jakarta, Kakak nomor dua kuliah di Yogyakarta dan tinggalah gue dan adek gue yang masih bersekolah ini di Solo.

Dulu, rumah gue masih di Solo Baru yang berada di pinggir kota Solo. Jaman itu, apalagi setelah kerusuhan Solo 98, kediaman kami masih panas dan gersang. Pokoknya lebih cocok jadi tempat Jin buang selingkuhan..

Rumah.

Hari kamis itu adalah hari terakhir gue ujian. Kunto juga baru selesai Ebtanas. Biasanya kalau sedang ujian, gue dan adek gue sudah sampai rumah sebelum zuhur. Tapi ketika gue sampai rumah, si kenang belum terlihat batang hidungnya. Mungkin karena hari terakhir, jadi dia mau main dulu dengan teman-temannya..

Kira-kira pukul dua siang, gue sedang gegoleran nggak jelas, ketika gue sadar, kok adek gue belum juga sampai rumah.. Baru juga berpikir seperti itu, tiba-tiba ada yang menggedor-gedor pagar rumah..

“Mbaaknya Kuntoo.. Mbaaknya Kuntoo..”

Ada seorang anak berdiri di depan rumah. Gue tidak familiar dengan dirinya. Anak ini berkulit putih. Jika dibandingkan dengan adek gue yang kurus keple-keple kayak batang lidi ketiup angin, badan anak ini bongsor sekali. Persamaan dengan Kunto hanyalah dia memakai seragam olah raga yang sama.

David    : “Mmm..mmbaak.. ka..kaakk nya Kuu.. Kunto ya..?”
Gue        : “Iya, adek siapa ya?”
David    : “Sssa..ya Dddd..David..”
Gue        : “David yang bisa sulap?”
David    : “Iiii.tttu Copperfield, mbak..”
Gue        : “David yang waktu bayi semalaman nangis?”
David    : “Iiii..tttu David Kolik Mbaak..” *langsung dikepret David Chalik*

Nggak dhiinggg…

David    : “Sss…sssaa..yaa.. Tttt.. tttt… temmm..mmennya.. Kkkk..kun..To.. Aaa..aa..nu’. Kkkunto.. Pppe..ppergii ssa..ma oorang.”
Gue        : *dia bicara dengan tergagap-gagap yang membuat gue berpikir keras menangkap maksud perkatannya*. “HAAA? Gimana? Kunto kenapaa?”
David    : “Taa..taa..di.. Ssss..see..peda.. Kkkunto.. Ddi.. aj..ak orang..”
Gue        : “Orang siapaaa?? DI MANA ADEKKKU???”

Gue memekik ketakutan. Mungkin volume jeritanku cukup menggelegar. Ini terlihat dari tetangga yang mulai keluar rumah.. David panik. Makin kalang kabut, makin dia sulit berkata-kata..

David       : *gelagepan* “..Eeeeekkkkk…kkkkkkkk…kkkkkkk”
Tetangga : “Sudah.. nggak papa.. Tenang dulu, gimana ceritanya?”
David       : “Sssa..yaa.. naa.iik.. se..peda.. gon..ceng..an ama Kkunto. Ttt..erus ddd..dicegat orang.. Sssa..ya ddiisuruh turun.. Kkuun..tonya diajak pergi..”
Gue            : “nk$ce@schfks57t6#%5efl*gcf^unfhwabe7” *mewek dengan bahasa Klingon*

Sekarang gimanaaa?
Sekarang ke kantor polisi dulu atau telpon bapak ama ibuk? Atau telpon 911? Eh, emang di Solo ada 911? Telpon pacar? Nggak punya, huwaaaaaa.. Akhirnya mau nggak mau, gue harus melakukan tugas paling susah abad ini. Memberi kabar ke Bapak Ibuk..

Bener kan. Histerisnya Ibuku MANTAP JIWA!! Anak bungsu, laki-laki satu-satunya, ditunggu lama banget, waktu kehamilan bermasalah dan persalinannya bleeding pulak.. Kemudian mendapati kabar anak lanangnya diculik orang? Sudahlah itu runtuh semua genteng di muka bumi ini.. Gue? Tentu saja akiyuh yang menjadi sasaran emosinya.

Telpon diambil alih Bapak..

Dari kejauhan gue bisa mendengar raungan Ibuk. Begitu membahananya sehinga suara intruksi Bapak hanya terdengar samar-samar.. Satu yang gue tangkap, gue diminta melapor ke kantor polisi..

Sungguh satu hari yang berat. Meski di luar penampilan gue planga-plongo, aselinya di dalam pun gue planga-plongo.. eh itu sama ya? Maksudnya, di dalamnya banyak pikiran negatif dan kekhawatiran yang melintas..

Mau tidak mau, memori gue kembali ke peristiwa penting waktu gue duduk di kelas 2 SD.

Malam itu, kedua orang tua gue pergi dan tanpa ada kabar mereka tidak juga pulang berhari-hari. Belakangan baru gue tahu ada sesuatu yang buruk terjadi ketika gue melihat jaket Bapak yang berlumuran darah. Akhirnya gue diberitahu kakak-kakak bahwa sepeda motor mereka ditabrak truk dari belakang. Ya Allah.. ternyata orang tua gue menjadi korban kecelakaan maut. Begitu parahnya, sampai kami kakak beradik diprediksi akan menjadi yatim piatu dan sudah fix ‘dibagi-bagi’ ke saudara.

Semenjak saat itu, gue tidak akan bisa tidur jika ada anggota keluarga gue yang belum sampai rumah. Semalam apapun itu, gue akan terkantuk-kantuk menunggu di ruang tamu sampai mereka pulang..

Kesimpulannya gue mash trauma jika peristiwa kecelakaan itu terulang kembali dengan versi yang berbeda..

***

Kantor Polisi.

Kantor polisi ini sepi sekali.. Tampak hanya ada dua bapak-bapak Polisi yang lebih mirip petugas kelurahan sedang santai menonton TV.

Mana itu kantor polisi yang seperti ada di serial kriminal? Mana detektif? Mana FBI? Mana itu Letnan Park Hae Young-nya Signal..

Ini Bapak-bapak Polisi bertubuh tambun yang gue temui malah gedabrukan tergopoh-gopoh mengenakan seragamya.

Gue dan David duduk membuat laporan pernyataan..

Gue             : “Pak, tadi adek saya pulang sekolah goncengan sama temennya ini, terus sepedanya dipalak orang dan dia belum pulang!”
Pak Polisi : “Apa sepedanya?”
Gue            : ” Wim Cycle. Yang iklannya Wim Cycle Hebooh itu, pak..”
Pak Polisi : “Ooh.. sepeda yang itu yang hilang?”
Kami berdua : “Iya Pak..”
Polisi         : “Memang sekarang sedang musim pencurian sepeda. Minggu ini saja sudah dua yang hilang. Padahal sudah digembok loh, mbak. Memang semua pemberian Allah jadi sebaiknya diikhlaskan saja. Ke depannya kita yang harus lebih hati-hati…”

.. mendengarkan nasihan Pak Polisi be like..

Kami manggut-manggut. Bukannya bergegas berkoordinasi dengan jajaran polisi karena ada anak hilang, ini malah sibuk kasih ceramah. Daripada seperti korban, gue dan si David lebih mirip remaja ketahuan ngutil.

Polisi    : “Begitu ya. Laporan ini akan kita tindak lanjuti..” *menutup pembicaraan sambil membereskan berkas-berkas*
Gue       : “Terus Adik saya bagimana pak?”
Polisi    : “Ikhlaskan saja.. Eh.. yang hilang sepedanya, tho?”
Gue       : Ya hilangnya ya sama adek sayaa.. Dia ini belum ketemu, Poaak!”
Polisi    : “Adeknya ke mana? Terus ini siapa?” *melihat David*
Gue       : ” Emang ini siapa?” *menoleh menatap David*
David   : *bingung*
Polisi    : ” Yang sama mbaknya ini lho? Siapa dia?” *menunjuk David*

Tiba-tiba muncul pak Aom Koesman bersemangat membuka kuis “SELAMATT DATANG DI KUIIISS.. SIAAA.. PAAA DDDIAA!!”

.. netizen memeriksa penulis, sepertinya si penulis lagi mabok tape

Gue        : “David ini saksi matanya, pak!”
Polisi     :Weladalah.. tadi saya pikir ini adeknya. Bulakmen, bukan toh?”
Gue dan David : ” YAA ALLLAAAH!! BUKAAAN PAAK!”
Polisi     : “Terus, adek ini namanya siapa?”
Gue        : “David, pak..”
Polisi.    : “Kamu David yang main Baywatch?”
Gue        : “Itu David Hasselholf, Pak!”
David     : “Ttt..tapi bbanyak yyang bi..lang ssa..ya mirip sama yang di Baywatch.”
Gue         : “Mirip siapa? David Hasselholf?”
Polisi      : “Saya pikir lebih mirip Pamela Anderson..”
David     : “Bukaan semua, saya mirip debur ombaknya sih.. ”

..dan pembaca pun nyekek si penulis..

Polisi     : *serius* ” Jadi, sekarang adeknya mbaknya di mana?”
Gue        : ” YAA ITU MASALAHNYA PAK. MANA SAYA TAHUU?? MAKANYA SAYA LAPOR POLISII, PAAK..”

Merasa Polisi Sangat Gaptek, Seorang netizen pun dibuat gila #terinfotwitwor. Mending kalo Pak Polisinya sepertii..

… si ayang bebeb..

Oke, akhirnya David, dengan bantuan gue, menjelaskan kronologis peristiwanya..

David   : “Tadi pulang sekolah, saya berboncengan dengan Kunto.. Terus, sampai di Solo Baru, kami diikutin orang. Katanya Kunto habis nabrak sepedanya.. Jadi, dia disuruh ikut sama masnya tadi. Saya diturunin dan disuruh nunggu di pinggir jalan..”
Polisi   : “Nunggunya lama?”
David  : “Lama, Pak.”
Polisi   : “Terus adeknya ngapain di pinggir jalan?”
David  : “Saya mengenang masa-masa kejayaan Kerajaan Majapahit Pak..”
Kami   : *keselek mesin tik*

***

Jam 5 sore. 6 jam setelah hilangnya adek gue.

Dengan diantar pak Polisi, kami menunggu kabar yang belum jelas kepastiannya di rumah. Rumah sudah penuh dengan tetangga. Gue hanya berdoa semoga adek gue dilindungi Allah SWT dari mara bahaya..

Lepas maghrib, akhirnya Bapak Ibuk datang. Bagaimana dramanya Ibuk sepertinya sudah pernah gue ceritakan di postingan Nguping Ibuk beberapa tahun yang lalu. *kalau ditulis lagi, bakal kepanjangan..*

Tiba-tiba ada becak datang.. Becak itu membawa adek gue. Meskipun kelihatan capek dan pucat tapi secara keseluruhan dia baik-baik saja.

LEGAAAA BANGET YAA ALLAAHH..

Kami semua menyambutnya dengan heboh dan bertangis-tangisan.. Si kenang lanang ini sudah bagaikan pemuda harapan bangsa putra pak lurah yang baru pulang tugas negara. Ituh, yang cuma mesam-mesam terus..

Lalu malamnya adek gue bercerita..

Jadi ‘katanya’ si kenang lanang ini dipaksa ikut si pemalak untuk melihat sepedanya yang rusak. Katanya adek gue yang nabrak.. Entah mengapa, kok ya si bontot ini nurut aja padahal dia tidak melakukan apa-apa..

Kemudian si pemalak ini membawa adek gue ke bantaran sungai di daerah Dawung. Dawung adalah salah satu kawasan padat kota Solo. Sangat jauh berbeda jika dibanding Solo Baru yang masih jadi tempat jin buang anak (loh katanya selingkuhan.. ya ini ceritanya jin-nya tidak bertanggung jawab).

Di bantaran kali itu mereka duduk diam sambil memandangi aliran sungai..

Mari kita bayangkan bagaimana percakapan antara Si Pemuda Jahat Pencuri Sepeda, ~~kita sebut saja SPJPS~~ dengan si Kuntri..

SPJPS  : “Dhek..”
Kunto : “Ya Mas..”
SPJPS  : “Kamu tahu nggak?”
Kunto : “Tahu apa mas? Eta terangkanlah..” *kenapa jadi lebih mirip dua sejoli pengguna sepeda motor yang nongkrong di jembatan layang Pasar Rebo?”
SPJPS  : “Aku baru sadar, ternyata, satu ditambah satu sama dengan dua..”
Kunto : “Wah, luar biasa sekali Mas. Pertanyaan yang bagus sekali.. Saya pikir, satu ditambah satu sama dengan dua..”

Maafkaaan akuh..

Gue tanya si Kuntri, dia juga lupa apa yang mereka bicarakan..

Intinya sih, mereka berdua hanya duduk-duduk saja. Dan, setelah beberapa saat kemudian, si SPJPS mengucapkan kalimat perpisahan ke adek gue..

“Maafkan saya. Saya harus pulang.. Terima kasih atas kebersamaan kita selama ini. Aku bukan yang terbaik untukmu.. Sepeda Wim Cycle Heeebohnya saya bawa ya..”

Eh, kok SPJPS baek bener? Yang sesungguhnya dia katakan adalah…

“Ini ban sepedanya bocor. Aku cari tukang tambal ban dulu ya. Kamu nunggu aja di sini.”

Bukannya khawatir, adek gue malah manggut-manggut kayak para penonton seminar motivasi.. Mana itu ajaran orang tua yang harus lari kalau ada orang tidak dikenal mengajak pergi? Manaa??

Ya begitulah.. Dia duduk menunggu si SPJPS mengembalikan sepedanya selama berjam-jam.. Apakah sepedanya dikembalikan lagi? Yo horaaaakk.. menurut panjenengan?

Begitulah. Hari sudah maghrib. Bantaran kali Tanggul, Dawung semakin gelap. Setelah dirasa si SPJPS tidak akan kembali akhirnya si Kunto sadar kalau memang sepedanya hilang..

***

Begitchuuuwww..

kami berdua dan si sepeda 20 tahun yang lalu..

 

Diterbitkan oleh

dewi

Traditional dancer dan Illustrator yang aselinya malas nonton drama korea, pengennya masak-cuci piring aja..

47 tanggapan untuk “Hari Ketika Adekku Diculik..”

  1. Oemjiii mbak Dewiii,,,, hahahaha..
    sungguh loh niat awalnya mo deg2an baca tag line nya tapi koq malah jadi macam lagi stand up comedy yak…
    btw, syukurlah kalo cuman sepeda aja yg ilang ya mbaknya… sing penting anak lanange sehat2… kita nih kemana-mana jadi parno an yak klo gitu.. btw suami ku juga dlu katanya pernah jadi korban penculikan loh..

    Suka

    1. Hasrat untuk ngelanturnya tak tertahankan mba Elitaa..

      Iya syukur cuma sepedanya hilang adekku nggak kurang satu apa.. Tapi sungguh seram membayangkan kalau peristiwa itu terjadi akhir-akhir ini.. membayangkan saja udah nggak berani..

      Ohya? Suaminya mba El pernah juga? Boleh tau nggak gimana ceritanya?

      Suka

      1. Waktu jaman masih SMP katanyaa.. Motifnya sih sama mau ngambil motor, kebetulan dlu doi lg pake motor juga, trus dicegat gitu deh.. Dibawa pergi akhirnya dilepas di dkt pintu tol mana gitu.. Ngeri deh ya kalo ngebayanginnya..
        Amit amit jangan smpe keulang lagi deh yak mbak..

        Disukai oleh 1 orang

  2. Klo baca judulnya cih bikin ‘parno’, tapi klo baca isi nya as usual, antara pengen ketawa atau ngakak garuk-garuk pasir sambil ngibarin bendera putih *ga kuat* 😛

    Maaf Mbak, maksudnya turut prihatin pada masa itu. Iya, Alhamdulillah banget si David dan Kunto tidak kurang apapun. Ga kebayang juga cih klo jaman sekarang ya, sampai kadang bayi aja bisa jadi korban 😦

    Maka nya ga heran juga ya anak-anak sekarang banyak dikasih ‘wejangan’ tentang keberanian untuk protect diri. Supaya selain ga panik saat kejadian, mereka bisa lebih cepat dan tepat harus melakukan apa.

    Suka

    1. Iya Magminonette.. Aku dan kakak adekku kan masih masuk generasi yang nggak pernah diberi wejangan untuk melindungi diri.. Dunia kala itu damai-damai saja..

      Kalau sekarang malah seringnya kejahatan dilakukan orang2 terdekat yaa.. Itu yg paling serem menurutku..

      Suka

  3. duh!!! deg2an luar biasa, ya sami mawon lah sama ibuk, kalo denger anakku yo dibawa orang ky gitu ya semaput yang ada, aila ilang diragunan aja udah kayak apaan ati gue, apalagi ini ceritanya “dibawa orang” amit amit jabang bayi *ketok meja

    Suka

      1. kemarin itu kebetulan aku ga gandeng dia, karena nemenin bokap dibelakang, jadi dia ikut rombongan didepan, sama om, si teteh dan sepupu2nya, tetehnya udah sibuk sama Arsya kan, jadi Aila sama Om dan 3 sepupu lainnya, katanya sih dia ga mau dipegangin, ntah karena sok gede, apa karena takut karena tujuannya mau ke kandang komodo, sebelumnya dia udah bilang ga mau ke komodo, takut katanya.
        Pokoknya pas aku dah sampe kandang komodo, yang ada cuma si teteh dan para bocah kec. Aila, si om lagi cari aila, duuh kebat kebit deh hatiii!!!
        Bingung mo nyari kemana, ada kali 1/2 jam muter2 situ, dan tau2 ada halo2an, duh, mana speakernya kresek2 ga jelas, jadi harus bener2 najemin kuping deh, sayup2 kedengerannya “memakai baju pink dan celana jeans, dan rambut ikal……. bersama om eka dan bunda fey…..kresek kresek lagi”
        LEGAAAAA!!! langsung lari nyari pusat informasi, dan syukurnya pusat informasinya kok ya deket (berarti aku nyarinya udah jauh bgt dari tempat komodo)
        Untung yang nemuin pak satpam, untung ga ada orang jahatnya ish pengen nangis deh klo inget

        Disukai oleh 2 orang

        1. Feeeyyy!!bacanya serem bangeeeett.. di ragunaaaann? Aku yg sempat kehilangan Aidan si toys city aja udah tereak2 seantero PIM.. Ini Ragunaaaann? Gue udah nangis2 kali.. Alhamdulillaaah ya Aila ada yg nemu.. tp bener deh, aku pernah si tu di ragunan denger pengumuman ketemu anak hilang.. ada kali 30 menit toa2 berkumandang.. dan gak ada ortunya yg nyamperin.. kasihan anaknya..

          Suka

  4. Aku jadi ga ngerti jalan cerita sesungguhnya, mbak e.. 😂😂😂 tapi syukurlah kunto dan keluarga baik2 saja. Aku malah lebih nganga baca yang cerita ayah ibu ditabrak truk dari belakang ituuu ya ampuuunnn.. gak kebayaang..

    Suka

    1. Akupun nggak tahu lagi nulis apa ko Nad.. ceritanya apa yang diceritakan ulang, apa..

      Iyah.. Salah satu peristiwa besar yg traumatik sih itu emang.. Nggak usah dibayangin.. Dulu aku masih kecil jadi sebenernya baru ‘dikabarkannya’ telat.. yg kasihan kakak-kakakku dulu..
      *emang ya banyak drama banget hidup gue hahahah*

      Suka

  5. ASLIK pertamanya horor makin kebawah makin ngakak gue hahaha. Mbak Dewi I feel you…. Ngerti banget paniknya adek ilang, aku pun di mimpi aja bisa nangis2 apalagi mbak Dewi & keluarganya beneran yaaa..

    Btw adeknya umur berapa sekarang mbak? Ganteng? Masih jomblo? #eh *dikeplak yellow pages* 😂

    Suka

    1. Iya begitulah Ge.. salah satu drama kehidupaan #tsah..

      Hahhahahahahah asl? Udah 30 tahun dia.. Katanya sih masih jomblo, tapi nggak tahu aselinya.. Ganteng nggak ya? Hahahhaha (dikeplak wim cycle heeboh)

      Suka

  6. Cerita adiknya mirip saya. Dulu saya diajakin ke sebuah rumah, katanya itu rumahnya. Nah orangnya kemudian bayarin saya main ps, kita main bareng. Tak berapa lama dia pinjem sepeda dan gak balik lagi. Hiks…..

    Asli kejadiannya bikin sedih. Untungnya penjaga psnya mau berbaik hati menjelaskan ke ibu saya. Soalnya saya sendiri takut dimarahi ha ha ha…. 😀

    Suka

    1. Shig4 itu sumpah kejadianmu sereeeeem banget!.. Kalau terjadi sekarang-sekarang ini di mana banyak orang2 atau anak sudah terlalu gampang lihat hal2 pornografi di handphone.. nggak berani ngebayangin..

      Disukai oleh 1 orang

  7. ya Allah aku baca ini di laptop sambil minum kopi ala ala anak kantoran jaman sekarang, biar terasa kekinian *whatTheMeaningOfTheMaksud?. Alhasil hampir keselek aja gara2 nahan tawa dengan susah payah….as usual ceritanya selalu bikin ketawa even ini cerita horor ya mbak Dewi.

    Suka

    1. Oh di manapun dan kapapun kalau bisa tetap selalu terselip ayang bebeb dong ci Inly.. Bersyukuuurr banget ciii.. udah ngebayangin yg serem2.. Mana belum ada teknologi handphone kan.. Cuma mantengin telpon rumah yang tak kunjung berdering..

      Suka

      1. Telpon rumah ditunggu ga kunjung berbunyi. Ternyata nggantung, narohnya ga bener. Bapak ibu mo nelpon gak bisa2, wessss tambah panik. (ini kejadian yg ga mungkin terjadi sekarang krn mungkin rumah2 udah ga ada yg pake telpon rumah lagi, hehehe)

        Disukai oleh 1 orang

    1. ya Mariska.. banyak drama thriller ya di kehidupan keluargaku hahaha..

      OMG gimana bisa ceritanya kakakmu diculik.. Kalau ada waktu senggang boleh diceritain ya Mar..

      Suka

  8. Ini kisah sedih, tapi aku kok ketawa melulu ya kak pas baca 😀
    Terus ngebayangin kak dew ngomong pake nada Wim Cycle Heboooh, maafkan aku yang gagal fokus. Tapi secara keseluruhan, yang paling sedih itu sewaktu Bapak-Ibu motornya ketabrak truk sampai berdarah 😥

    Suka

  9. KERAJAAN MAJAPAHEEEEET 🤣🤣🤣🤣 wes mbuh mbakwik, sakkarepmu! Sing penting mas Kunto kembali dgn sehat selamat dan sekarang udah sakses ngeluarin album: “Sudah terlalu lama sendiri. Sudah terlalu lama aku hidup shendiiiriii…..” oooh lagunya terinspirasi trauma masa lalu toh saat menanti sepeda tak kunjung kembali.

    Suka

      1. Lho lho tenane po mbakwik? Jd adekmu kuwi ygpenyanyi kuwi? Waduh komenku yg sebelomnya jgn di screensot loh yo. Aku blm siap jd terkenal. #ndutyke #ndutykehandmade #hashtagnya #tetteupusahapromosi

        Suka

      2. Kebetulan ituu.. Dari satu nama langka satu Indonesia kok ya bisa pas. Apalagi, kebetulaaan namanya juga sama persis Kunto Aji hahaha.. bahkan sampai bio twitternya adekku ditulis dia bukan kunto aji penyanyi..

        Suka

  10. Pas baca judulnya, horror aku Mbak, pas baca okeh mulai menghayati abis itu diterjang guyonan, eta terangkanlah cobak. Aku agak-agak ga fokus jadinya, pas mau balik lagi ke jalan yang benar jadi ga fokus lagi.hahahaha
    Tapi masih untung jaman dulu kayaknya ga sekejam jaman sekarang ya, Mbak. Dunia kayaknya emang lebih adem dikala itu, sebelum negara api menyerang.:D
    Yang kecelakaan Ibuk Bapak mu ngeri amat ya, Mbak. Untung gak apa-apa ya tapinya, udah ikutan shock pas baca.

    Disukai oleh 1 orang

  11. Mbaknya..duh, baru baca.. sungguh beruntung si kunto ga di apa2in 😦
    Kalo jaman sekarang udah ga tau lagi deh gw mbak..

    Gw baca skip2 sampe bawah, biar efek ketegangannya ga terganggu. Setelah gw yakin kunto selamat, baru baca ulang biar ketawa..hahaha

    Disukai oleh 1 orang

    1. Ahahaha mba Pipit kamuh suka spoiler.. Iyaaa mbaaa.. jaman dulu tu asal apa yg dimau udah, ya udah.. skg? Amit2 predator anak gak lihat anak cewek apa cowok ya.. empati udah gak ada.. haduuhh

      Suka

  12. Mba Dew selalu yah,, bikin ngakak disegala situasi
    Padahal udh dagdidug ini gimana ini selanjutnya,,lah malah ada mengenang majapahit, eta terangkanlah,slogan wimcycle,baywatch,sampe Pamela juga dibawabawa,,,hahahahah,sumpah langsung ngakak ngikik baca’nya
    Yahampun,,untung kembali dalam keadaan selamat yah,walau sepeda ilang yg penting selamat
    Btw adiknya masih trauma gak Mba Dew sampai sekarang?

    Disukai oleh 1 orang

    1. Puji Tuhan.. berarti ada yg bermangpaaat ya mba Yuvi dr tulisan ini hihihihihi..
      Adikku trauma? dia dr dulu anaknya introvert si susah ditebak moodnya.. yg pst skg si lupa2 ingat katanya..

      Suka

      1. Hahahahah,,iyah bermanfaat menghibur hati yg gundah gulana,,
        Tuh kan persis seperti yg kukira,,soalnya kl dr cerita mba Dew, keknya adik mba Dew biasa-biasa aja
        Yg justru heboh malah Mba Dew, Bu’e, sama si Dapid,,heheheh
        Mungkin oleh si David ini, bisa jadi suatu kenangan traumatis yg gak terlupakan yah Mba Dew, yg mungkin bisa dijadikan oleh dia sebagai contoh buat anak cucu’nya, jgn se,barang percaya orang,,hahahahah

        Disukai oleh 1 orang

        1. ngahahhahahaa yg ada yg nyeritain gue, kakaknya Yuv.. mungkin David sama spt adikku.. dah lupaa..

          Kalau dipikir2 aku salut ama dia.. dgn special gifted dia gagap, gak tau di mana rumah kami, belum ada hp.. dia bisa ketemu rumahku.. berarti tu anak nyegat becak di siang bolong yg sepi gitu sepertinya.. trus nyari telpon.. jasanyaa luar biasaa…

          Suka

  13. Hahahahah,,iyah yah bisa jadi dia juga udh lupa,,ahahah
    Iyah bener juga yah,,berjasa juga dia dengan susah2nya nyari rumah Mba Dew & ketemu
    Eh kalau zaman sekarang entahlah apa masih ada empati& simpati yah 😥

    Suka

Tinggalkan komentar