Minggu lalu bongkar-bongkar laci dokumen.
Seperti biasa, gue dan suamik nostalgia dengan rapor-rapor kami waktu sekolah.
Lalu, inilah foto-foto yang membuktikan kami berdua pernah lulus TK.
Gyhahhahahaa..
Yodalahya.. Jika dibandingkan Aidan, dengan usia yang sama, kami berdua pernah membuat pusing kedua orang tua kami dengan masalah masing-masing.
- Gue dengan tragedi nelen uang yang mengharuskan operasi antar propinsi antar pulau.
- Suamik dengan tragedi nelen kelerengnya.
- Suamik dengan sakit tipes disusul Lever yang mengharuskan doi ‘warming house’ RS. Harapan Kita selama 4,5 bulan lamanya..
Halahyung, mbok ya warming house itu Dufan.. Elakok malah rumah sakit.
Eh tapi beneran, untung ya kami masih diberi hidup. Itu kan masa-masa kami nyaris ‘lewat’. Hadeeh..
***
Begitulah, di hari itu kami saling mentertawakan foto masing-masing.
Suamik bilang, mata gue kayak mau mencolot.. sementara foto suamik mirip anak2 di film klasik Cina.. Ituuu, yang sering digambarkan seperti anak kelaparan korban penjajahan 🤣🤣🤣🤣
Lalu gue membuka rapor-rapor suamik.
Duileeeee, nih ya.. nilai gue yah bisa dibilang lumayan ya. Gak jelek-jelek amat. Minimal, masa keemasan gue waktu SD.
Naah suamik.. haduuh warna-warni sekaliii.. 😱😱😱. Merah dan hitam bergantian, maksudnya.
Pantesss aja suamik bilang kalau papa-mama paling jarang ambilin rapor. Secara anaknya gak pernah mau belajar dan main melulu.
Sekarang?
Ya setiap gue mulai merepet ke Aidan untuk belajar, suamik akan berada di tipe-nyantai-garis-lurus.
Demikian postingan singkat ini. Sebagai penutup gue sertakan foto Aidan. (Masih menjadi) satu-satunya anak gue yang kadang bingung, dia mirip siapa. Bapak atau ibunya?