Cari ke mana lagi?

Masih ingat cerita tentang Pak Tamrin dan Mami Ade?

Gue mau ngomongin beliau lagi yak..

Beberapa hari yang lalu Pak Tam, Tamrin, bukan Tamara diminta tolong oleh kakak ipar gue, Mami Ade untuk membawa tas milik kakak ipar gue yang di Medan, ke toko reparasi kulit, Laba-Laba..

Mami Ade     : ” Pak Tamrin, tolong anterin tas ke Laba-laba ya Pak.. Minta tolong bilang aja ini tas yang harus direparasi, Pesanan dari bu Alya yang tadi telpon, begitu ya.”
Pak Tamrin   : ” Dianterin ke mana bu?”
Mami Ade     : ” Anterin ke toko Laba-Laba. Tokonya ada di Panglima Polim, Barito pak. Atau ada juga yang di Arteri Pondok Indah. Terserah enakan di mana. Gede kok plang tokonya, nanti kalau bingung tanya aja di sekitaran sana ya Pak..”

Setelah mengantar Mami Ade ke kantornya, berangkatlah Pak Tamrin membawa misi membetulkan tas kakak ipar ke Panglima Polim.

Beberapa jam berlalu.

Hari sudah melewati tengah hari. Matahari sedang bekerja keras memancarkan sinarnya. Dan Pak Tamrin yang belum juga sampai di rumah. Mengingat jarak dan lokasi serta mudahnya misi yang diemban, seharusnya Pak Tamrin sudah kembali ke rumah beberapa saat yang lalu.

Mami Ade, sang kakak ipar gue, menelpon Pak Tamrin.

Mami Ade     : ” Pak Tamrin di mana? ”
Pak Tamrin   : ” Saya masih di Barito bu.. Susah ni bu Ade, cari tokonya..”
Mami Ade     : ” Lah, belum ketemu? Tempatnya ada di deretan toko bahan bangunan itu..Coba cari dulu..”
Pak Tamrin   : ” Saya sudah cari keliling, bu.. Nggak ketemu juga.”
Mami Ade     : ” Masak sih pak.. Ada pak, gede tokonya. Sudah tanya sekeliling?”
Pak Tamrin   : ” Sudah bu. Ngga ada yang tahu..”
Mami Ade     : ” Coba tanya sekitar situ pak.. Nanti kabari saya ya..”
Pak Tamrin   : ” Ya bu..”

Mami Ade meletakkan handphonenya. Beliau masih bingung, mengapa sulit sekali menemukan toko dengan nama yang tidak biasa tersebut. Kalau bisa dibilang, bahkan toko ini tidak ada pesaingnya..

Beberapa waktu kemudian..

Mami Ade      : ” Gimana pak Tamrin. Sudah ketemu belum?”
Pak Tamrin   : ” Nggak ada bu.. Nggak ada yang tahu.”
Mami Ade      : ” Sudah nanya orang-orang, pak?”
Pak Tamrin   : ” Iya, saya nanya orang-orang di sini..”
Mami Ade      : ” Mmmmm.. Pak Tamrin nanyanya gimana? Toko reparasi tas Laba-Laba kan?”
Pak Tamrin   : ” Iya, saya nanya.. Toko Abal-abal ada di mana? Eh Abal-Abal. Eh. Loh nama tokonya Laba-laba ya bu?”
Mami Ade : ” …”

Ngomongin Suamik - part 2

***

BAHAHAHHAHAHAHHAHAHAHAA

Gue yang mendengar cerita ini cuma bisa ngakak nggak berkesudahan.
Pak Tamriiin, mau sampai Paris Hilton berubah wujud jadi Boyolali Hilton, nggak bakalan ketemu itu toko Abal-abal…

Antarlah Daku, Kau Kutinggal..

Kali ini gue bercerita tentang kakak ipar dan supir mertua gue.

Mami Ade. Beliau adalah istri dari kakak suamik. Gue memanggil beliau dengan Mami Ade atau Wodank Ade. Wodank dalam bahasa Lampung berarti panggilan untuk anak sulung perempuan.

Pak Tam.. Nama Lengkap Tamrin, bukan Tamara. Beliau adalah asisten driver yang sudah bertahun-tahun bekerja di rumah mama mertua.

***

Pak Tamrin ini memiliki satu kebiasaan yang selalu tercantum dalam kolom-kolom CV yaitu “Inisiatif, aktif dan proaktif, aspiratif, radioaktif, representatif”, pokoknya yang belakangnya ada tif tifnya deh… Inisiatif seperti apa? Biasanya sih kalau nyupir, beliau sering mengambil jalan dengan pertimbangan sendiri.. Oh apakah melihat apps. Waze dan Google map? Ya nggak laaah cuy, hidup handphone poliklinik eh poliponic..

Hanya inisiatif memilih jalan itu berbuntut dengan terjebak kemacetan atau menempuh rute yang lebih jauh untuk sampai ke tujuan.. Untungnya Pak Tamrin ini sudah seperti keluarga sendiri, jadi namanya keluarga.. kalaupun ada kalanya sebel, tapi nggak pernah jadi satu masalah yang besar..

Nah dalam cerita kali ini gue bercerita tentang salah satu inisiatif pak Tamrin. Lanjutkan membaca Antarlah Daku, Kau Kutinggal..

Nguping Ibuk #7

Tadinya postingan ini mau gue publish bertepatan ultah Ibuku yang jatuh tidak jauh dari hari Kartini…

Tapi tentu saja aku telat.

Basi, madingnya sudah terbit.. Eiiit mbak Cinta, ingat ya ada pepatah yang mengatakan, mending telat daripada nggak dapat sama sekali looh #wajahpolos *lalu toss sama test pack*..

Waktu itu gue lagi ngapain ya? Oh tentoe sadja sibuk nonton DoTS.. (DoTS maning, DoTS maning.. Ih nggak papa sih, mumpung lagi demen drama korea.. Siapa tahu besok berubah lagi, suka dengan drama Namibia, misalnya.. )

Jadi, bagaimana kabar Ibuk?

***

  • Tentang kulit kombinasi

Ibuk  : ” Kok bisa ya ada kulit kombinasi.”

Gue  : ” Emang ada bu, ada yang kulit normal kombinasi kering, ada yang kulit normal kombinasi berminyak.”

Ibuk  : ” Tapi kalau Ibuk ini kok kulitnya hitam kombinasi ama putih?”

buk, yang kombinasi wajahnya hitam dan putih kan ini…

fail panda falling

*** Lanjutkan membaca Nguping Ibuk #7

Pacar Ketinggalan Kereta..

Bukan, ini bukan tentang filmya Ongky Alexander dan Nurul Arifin kok, cuma judulnya saja yang rada mirip sama ceritanya suamik. Dengan kata lain, nggak ada ide mau kasih judul apa.

***

Beberapa hari yang lalu, Suamik dinas ke Yogyakarta. Dan pada hari kepulangannya ke Jakarta, Suamik dan Andri, salah satu rekan kerjanya, mengambil penerbangan pagi. Tepatnya, pukul 07.15 WIB.

Kalau penerbangan pagi dari Jakarta, kita harus selalu berangkat minimal 2 jam sebelumnya kan? Lewat dari itu, dengan kondisi jalanan yang tidak bisa diprediksi, bersiap-siaplah menempuh kemacetan dengan jantung dag dig dug dor. Jadi daripada terburu-buru, suamik yang time managementnya lebih mendingan dibanding gue, memutuskan untuk berangkat pagi-pagi buta. Saking butanya, ayam belum kelar tereak-tereak menyenandungkan lagu kukuruyuk, suamik dan rekannya sudah dalam perjalanan menuju bandara.

Ternyata kalau di Yogya, tidak sampai 15 menit perjalanan, mereka sudah sampai di bandara. Enak banget ya..

***

Baru saja duduk, bapak-bapak ini mendapati kabar bahwa penerbangan mereka akan mengalami sedikit keterlambatan. Ah, delay lagi.. cerita lama ituu..

Karena waktunya masih lama, mereka masih bisa ngobrol santai sambil menunggu kedatangan pesawat..

Suamik   : ” Iya Ndri, jadi satu ditambah satu itu sama dengan dua..”
Andri      : ” Oh gitu ya pak, saya pikir satu ditambah satu sama dengan dua..”
Suamik   : ” Iya, padahal sebenarnya satu ditambah satu sama dengan dua, kan ya?”

*seperti biasa, si penulis sedang setres dengan percakapan virtual ini*  Lanjutkan membaca Pacar Ketinggalan Kereta..

Saya terima nikahnya….

Gue mau cerita tentang sepupunya suamiku yang cantik. Namanya Mellisa alias Icha.

Dari dulu sebenarnya selalu pengen nulis postingan tentang Icha ini karena entah mengapa kisah-kisah yang mengalir dari celotehannya selalu konyol. Padahal yang dia sampaikan itu berupa curahan hati perjalanan asmaranya yang serius loh, berapi-api pulak. Tapi ya itu.. berakhir selalu bikin gue yang mendengarnya ngakak nyembur. Duh, maafkan kalau jadinya tidak banyak membantu, ya Cha..

Dan seperti biaasaaa, gue lupa seperti apa ceritanya.. Udah niat mau ditulis, tapi ditunda-tunda meluluk sampai akhirnya hilang semua dari ingatan.. Padahal waktu dia curhat lucu-lucu banget loh.

Nah mumpung kali ini kejadiannya masih hangat bak baju licin baru kelar dari setrikaan, sekarang gue bocorin apa yang terjadi di hari besar Icha ya. Hari besar? Iya, si gadis kecil ini baru saja menyandang status sebagai pengantin baru.

Lalu siapa pria yang sangat beruntung menjadi tambatan hatinya? Dia adalah Azizi. Lanjutkan membaca Saya terima nikahnya….

Jodoh, Nih yeee…

Soon
*ngintip lapak blog yang mulai gersang*.. Ciluuukk..baaa..

Ketika membuka lapak-lapak media sosial yang sudah lama terbengkalai, gue mendapati kabar bahwa bulan November ini ada peringatan Hari Ayah Nasional.. Ihh aku baru tauuu.. *kemane aje, neng* *di rumah aje, bang*

Untuk Alm. Bapak, Alm. Papa dan Suamik.. selamat hari ayah ya..

Sad Brad
Jadi rindu, yah mellow lagi deh. .

Lanjutkan membaca Jodoh, Nih yeee…

Nguping Ibuku ~~ Part. 6

Fat Cat trying to fit through cat door
Ha..looo sssaaah..yaah daaa..tang laah..gih

Terus terang, dahulu hubungan gue dan Ibuk tidak sedekat sekarang. Mungkin hal ini disebabkan sewaktu kecil gue tumbuh sebagai anak yang mengalami Middle Child Syndrome.  Sindrom apa itu? Secara ringkasnya, sebagai anak tengah gue kurang mendapatkan cinta dan perhatian dari orang tua. Begini salah satu ilustrasinya:

Lanjutkan membaca Nguping Ibuku ~~ Part. 6

… Kalau Toilet Bisa Ngomong..

 … Mungkin dia akan sibuk wanti-wanti kasih peringatan bagi mereka yang salah masuk.

Memangnya ada yang pernah kesasar? Gue coba guglang-gugling, Ternyata perkara nyasar ini tidak hanya dialami aku sendiri. Yayy!!

Dan kalau gue bisa ingat, di tempat-tempat inilah kejadian perkaranya.. Lanjutkan membaca … Kalau Toilet Bisa Ngomong..

Review Drama Korea : Fated to Love You

Ada yang pernah dengar lagu ini?

Lagu Sweet Dream-nya Jang Nara ini pernah menjadi salah satu lagu favorit gue bertahun-tahun yang lalu.. Jaman akuh masih sibuk belajar perkalian dan pembagian gitu deh. #lebaylagi #plak.. Iye Iye, gue sudah kuliah.. iyee..

Tentu saja pada masa itu K-pop belum seheboh sekarang jadi gue masih bisa update info tentang film dan drama yang beredar di lapak-lapak DVD Ambassador. Salah satunya serial kesukaan akuh, Successful Story of a Bright Girl yang diperankan Jang Nara dan Jang Hyuk. Sungguh terhibur melihat mereka di antara gempuran melodrama yang nangisnya never ending ending.. alias kagak kelar-kelar.

Setelah selesai, apa kabar mereka? Ya sibuk dengan kerjaan masing-masing.. Ngga berharap lah mereka kerja bareng lagi karena menunggu couple-idol favorit reuni itu rasanya kayak ngga pakai parem kocok. Pegel linu bangkotan bok.

Tapi 2014 kemarin sedikit berbeda. Tahun lalu bisa dikatakan ajang reuni bagi beberapa aktor-aktris senior yang serialnya pernah sukses.. Termasuk pasangan favoritkuuh iniii. Hip hip.. Horray.. Akhirnyaa nonton drama korea lagi *tabur kertas koran* *karena tabur confetti susah bersihinnya*

Lanjutkan membaca Review Drama Korea : Fated to Love You

Ngomongin Suamik – part 2

Beberapa waktu yang lalu ada teman yang bertanya…
kok suamimu nggak pernah keliatan di path ya wi?… 
Iya ya, kenapa juga ya?
Bisa jadi karena suamik tidak bermain sosmed kali ya, jadi mau kasih ‘kode’ apapiyun di sosial media juga nggak guna.  Kagak dibaca, sob. Dan mungkin itu sedikit alasan kenapa kami berada di level pergaulan yang berbeda.. Karena di rumah aja, gue lebih ‘gaul’ di internet sementara suamik ‘gaul’ di… batu akik.. Haiyaaahhh.. Bapak-bapak banget si kamu mass..
Meski jarang ‘cerita’ di sosmed, bukan berarti kami tidak baik-baik saja. Problematika rumah tangga? Buwaaanyuaaak. Nih, misalnya.. Kejadian ini masih panas-panas pantat wajan alias baru beberapa hari yang lalu… Sedang ada angin sedang ada hujan, tiba-tiba suamik nyeletuk.. “Dhek, ini semua baju dalam digadaikan ya buat beli sayur?” sambil mengobrak-abrik lemari pakaian dalam, yang gue hakul yakin, habis diberantakin cencunya ndak bakal dibereskan kembali.. Kzl.. ih Kzll..
Tapi apakah dengan kesel begitu sedikit-sedikit harus bikin status? Mending kalau yang bersangkutan baca. Ini ngerti kagak, tambah kesel iye.. Akhirnya daripada mubazir lebih baik bikin postingan bersambung di blog ini ajah ~~ Ih sama juga kakaaakk… Eh sama ya? HaHa~~.

Lanjutkan membaca Ngomongin Suamik – part 2