Mau Pewukaaan…

Princess DianaDraft tulisan ini gue buat beberapa minggu yang lalu ketika Aidan demam. Dan seperti biasa, ceritanya supaya jadi #selfreminder untuk diri gue sendiri.. 

Errr.. yang mana kalau teori selalu ingat, tapi kalau praktek kok selalu lupa ya..

*** Lanjutkan membaca Mau Pewukaaan…

Resep : Potato Cream Soup

Aloha Bambaaa… Apar kabare,, kembali berjumpa dengan cep Parah Queen disini..
Cep, emangnya sudah jago masak? Sudah kok, mirip banget malah sama bu Sisca Suwitomo, anu’ itu yang mirip jari-jari tangannya. Montok gempel-gempel gitu, *langsung terbayang Farah Queen tapi yang montok area jari-jarinya*
Sok pede aja gue nulis resep yang sudah teruji dan terlaksana oleh lidah Aidan, anak gue. Habis bagaimana dong, boro-boro mirip ibu Sisca Suwit-suwitan.. Masak aja masih pemula banget, time management di dapur masih belum ciamik. kemampuan merangkai kata di dapur.. eh maksudnya meracik bumbu menjadi satu santapan lezat khas nusantara masih mangkrak huhuhuhu..
Sudah bertahun-tahun jadi istri dan Ibu, gue masih malas dengan perkakas dan keadaan dapur sehabis masak. Masaknya sih gampang dan menyenangkan, preparation dan bersih-bersihnya ituuuuu ealaaah maak’ee.. mhualeess *nasib nggak punya ART*. Jadi butuh tekad sekuat nyonya Meneer yang sudah berdiri sejak tahun 1900-an untuk masuk ke dapur.. Apalagi jaman bikin MPASI tuh ya, ampuuun porsinya sejumprit,, kondisi dapur pecahnya mirip habis masak buat kondangan satu RT.
Iya, saking enaknya masakan gue,, sampai AIdan pernah ketiduran waktu disuapin

Nah sehari-hari nih ya gue sering bingung mau masak apa. Apalagi kalau anak gue lagi dapat inspirasi untuk melakukan penghematan.. maksudnya gerakan hemat buka mulut.. Aselik tuh ya kalau lagi GTM alias Gerakan Tulungagung Merdeka eh salah Gerakan Tutup Mulut, bocil ini bisa pelit loh buka mulutnya… Saking pelitnya gue sering ngalamin nyuapin blues.. apa pulak itu? Anu’ itu selevel diatas Baby Blues.. alias malas ngasih makan, habisnya kalau nyuapin, anak gue cuma nyium sendoknya.. HIH

 

wkakakka… elaaalaah bangbayiiik emakku datang bawa makanan
*heh, kamu sesama bayik kok bilang bayik…*

Jadi nulis resep disini biar gue ada contekan kalau sudah mentok kebingungan. Habisnya kalau mati gaya biasanya gue cuma ngukus kentang sambil masak nasi di rice cooker sambil rebus ayam.. habis itu browsing liat-liat resep, giliran sudah matang langsung panik njenggirat lari sana-sini karena masih nggak tau mau masak apaan.

Resep-resep-an:  Potato Cream Soup
Resep ini gue modifikasi sendiri hasil dari guglang-gugling… itu gerakan beda tipis sama gulang guling. Maafkan aku kalau resepnya rada-rada mirip, bukan gue gak ingin mencantumkan link-nya tapi gue lupa dari link mana saja yang gue contek kala itu.
Aseliknya sih ini pakai ilmu kira-kira ya,.. yang saking kira-kiranya hasilnya pun jadinya dikira-kira
Bahan-bahan:
2 buah kentang tess. Ukurannya yg agak gede-gede (jangan cari yang warna sudah semburat hijau atau yang sudah mulai bertunas ya)
Beberapa potong ayam kampung atau ceker ayam
1/2 bawang bombai ukuran kecil cincang
1 bawang putih keprek/cincang
300-400 ml air
250 ml susu UHT plain
Keju parut secukupnya
1 sdm butter
Lada
Garam dan gula (skip kalau belum setahun)
1 sdm oatmeal/terigu
Crouton
2 lembar roti tawar potong kotak-kotak
1 sdm salted butter merk apa aja (gue biasa pakai Anchor atau Elle & Vire

Begini caranya ya buebuu:

Kupas, potong kotak-kotak dan kukus kentang.
Rebus ayam kampung, masukkan ayam dari air masih dingin dengan api kecil supaya kaldunya keluar. Panaskan butter/minyak goreng, tumis bombai dan bawang putih sampai layu dan harum. Masukkan ke rebusan kaldu.
Setelah mendidih masukkan kentang yang sudah matang.
Bumbui lada garam dan gula, lalu diperkental.. *apa pulak diperkental* dengan terigu (yg sudah dikocok sama kuah) atau oatmeal.
Masukkan susu.
Matikan api dan tunggu dingin.
Ketika supnya sudah dingin, ambil dan suwir-suwir daging ayamnya (dagingnya saja ya,, tulangnya untuk kucing yang numpang mampir saja). Blender sampai halus,, ingat yaa haluuuuuuuss,,, kalau dirasa masih kental macam bubur bayi sebaiknya supnya dijerang lagi diatas api lalu tambah susu dan sesuaikan dengan kekentalan yang diinginkan,, Kalau gue sih tidak suka terlalu kental,, jadi diperbanyak air kaldu atau susu,, terakhir taburi keju parut.

Untuk crouton, tumis butter dan masukkan roti tawar kotak tumis hingga harum kecoklatan.

Sekilas info dapur
— Biasanya gue malas ribet, jadi gue tumis duo ratu,, eh salah duo bambang.. eh salah lagi, duo bawang di panci. lalu masukkan air dan ayam kampung.

— Atau kalau sedang baik hati dan tidak sombong, gue suka midnight cooking menggunakan slow cooker,,, Slow cooker oh slow cooker, terberkatilah siapapun yang pertama kali menemukanmu..Eh slow cooker gue dimana ya? pasti gue lupa kalau sudah berpindah tangan-nggak-bilang-bilang alias sudah ditangan kakak gue–
— Untuk varian sayur kentang bisa ditambah wortel, tomat, jamur, brokoli dll. Pun kentang bisa diganti dengan kabocha.

— Kalau ada stok lebih, kuah sup krim ini bisa dibuat menjadi varian lain. Kadang gue jadikan saos makaroni yang sudah direbus aldente. ( hehe ngarang yak, gapapalahyaaa yang penting anaknya mau)
Dan ini hasilnyaaa… Biasanya Aidan akan nerimo mangap..  Tapi walaupun termasuk salah satu menu favorit, kadang guenya yang suka malas, habis banyak banget perkakas yang harus dicuci… *laaah balik maning cuci-cucian*.
nggak gini juga siikk,.,, tapi lumayaan daripada lumanyuun
kan mendingan lumejeng..

 

tampak dari atas,,, pakai teknik Food Photogrepek
Hyoangalah maak.. iya maaak,, ini makan, maaak
Waktu ditanya menu favorit anak gue dan gue jawab menu ini biasanya, ini biasanya loh ya masiiih aja ada yang komentar,, wiiih selera bule sekali,, mbok yaoo yang lokal-lokal saja yang wajar-wajar aja..

Gondok?

Takusyahlah yaaw…

Paling gue jawab.. “Yah maklumlah selera bule,, wong ada keturunan Paris dan Jerman,,, iyaa itu Paris alias Prapatan Parangtritis sama Jejer Ngapeman”

lalu ketawa garing bersama-sama ha.ha.ha.ha.ha




I’m no Supermom..

Halo semuanyah.. yang lagi leha-leha waktu bocil tidur, mana suarahnyaa??!!
Kali ini gue mau berbagi kabar ah, sebagai emak yang rempong gak punya asisten cerah ceria bahagia pengen deh ah nulis cerita yang serius bikin murus2 sampai keluar ingus, tapi kok gak kurus2..
Beberapa hari yang lalu, tiba-tiba gue ingat OST Scrub yang judulnya I’m no Superman..
Apa hubungannya coba dengan gue.. Yang pasti walaupun kami memiliki kesamaan rambut kriwil, bedanya dia ganteng banget,, gue ganteng ajah. Maksudnya memang gue bukan superman, secara:
  • Gue nggak pakai celana dalam diluar, dan jubah gordyn masih rapi nempel di jendela.
  • Ukuran baju gue L dengan lemak pathing pechothot kemana-mana. Superman? Noh.. mentang-mentang size S aja ngguayaa dipajang segede gambreng.
  • Terakhir gue cek, gue gak punya u’ul.. apa itu u’ul? yaaagituuudeh…
Kembali lagi ke dunia #emaklebay.
Tulisan ini hanya sebagai saluran rekreasi hati, bukan mau ngajari siapa-siapa. Idih, siapa gueh jadi emak aja belum ada 3 tahun… Tidak sedang ingin membahas pola pengasuhan anak itu sepeti apa, rencana sekolah dimana, mau kasih les apa, anak mau digimanain kedepannya, kurikulum seperti apa… apalagi pertanyaam abad ini yaitu : Kapan mau beranak lagi? Hhhhhh ntar dulu ah. #pretek-pretekkinjari #gakbisadipretekkin #abisjarinyamiriplengkoas
Orangtua mana sih yang tidak ingin anaknya tumbuh sempurna seperti anak2 yang jadi model iklan susu atau iklan popok di tvc? Definisi sempurna disini biasanya seperti layaknya yang kita tahu, anak sehat, pintar, gemuk, soleh, baik hati, ceria, tidak rewel, gampang diatur, kreatif, inovatif, inisitatif dan tif tif lainnya bukan tifatul sembiring tapinya. Yang menurut gue sesungguhnya semua itu demi ‘ego’ sang ortu (iya, termasuk gue).
Hasilnya pasti dong, semua yang terbaik akan diberikan dari awal kehamilan hingga tumbuh kembang sang anak. Mulai dari ASI eksklusif, MPASI homemade no gulgar, stimulus yang sempurna dan segala macam yang terbaik untuk anak.

 

Seharusnya siiih begitu….

Setelah melahirkan idealisme gue cuma satu, maunya semua-semua dikerjakan sendiri. Widiiiiih keren ya kalau gue bisa menjadi ibu yang sempurna bila semuanya gue kerjakan sendiri, mulai dari masak, mengasuh anak, dan lain sebagainya tinggal mpok harian aja yang beberes. #teruspingsan
Oiya, satu hal lagi, selain urusan anak, pasti keinginan semua mama adalah tampil cantik, menarik, langsing, dan awet muda selayaknya sebelum hamil . Hayolo, ngaku deh! Nilai bonus apabila sang mama masih memiliki peran di masyarakat atau diakui eksistensinya sebagai dirinya sendiri, tidak hanya sebagai Nyonya (isi nama suami) atau Mama (isi nama anak).. Intinya emak necis anak pun beres.
Iya, ngarepnya begini
atau yang kayak mba Angie deh

GUE JUGA PENGENNYA BEGITUU #adalahsesuatuhil #yangmustahal.

Tapi pada kenyataanya, ada pada suatu masa gue malas keluar walau hanya sekadar lunch bareng teman-teman (yang tidak membawa bocil) karena ini wajah kok ngelumut sekali. Sudah bukan era muka tembok, tapi tembok derita inimah. Sementara itu mommy-mommy kece seperti ini banyak dijumpai dimall-mall ciamik. Mama anggun berjalan dengan anak batita-balitanya yang cute tanpa ada kerepotan dan kekacauan sama sekali. Iya, dibalik mama kece terdapat barisan mbak squad yang membantu kelancaran rumah tangga.

 

 …. lalu kembali ngemil koko crunch…

Sekarang ini gue gak punya asisten,, Dirumah saja dengan bocil dan suami. Apa bener gue sanggup mengerjakan semuanya sendirian?

Nih ya sebagian Idealisme versi gue:
  1. Idealnya No TV buat anak tuh sampai 2 tahun. Tapi itu hanya berlaku sampai usia setahunan.. ya gimana nggak, supaya gue bisa masak.. (anak gue belum waktunya untuk ikut bermain-main didapur) akhirnya gue setelin TV. Seringkali gue midnight cooking. Tapi tetep aja kalau anak gue sedang dapat inspirasi pengen GTM, akhirnya sambil nonton TV deh..
  2. Idealnya makanan anak tuh homemade dan no gulgar sampai 2 tahun. Aduh, aselik gue gak sanggup dengan para supermom diluar sana. End up, di usianya yang belum menginjak 3 tahun anak gue sudah kenal yang namanya makanan mall.
  3. Idealnya tuh no gadget buat anak gue. Lebih tepatnya sih karena keteledoran gue,, 2 laptop hampir kritis nyawanya karena ketimpa anak gue yang sibuk eksplorasi.
  4. Idealnya tuh gue pengen kece, rambut indah tergerai dan tidak tampak gurat-gurat kelelahan serta kantong mata sebesar kantong doraemon. Apadaya rambut lebih sering gue uwel-uwel gak karuan lagi bentuknya.
  5. Idealnya tuh, bunda punya waktu me time untuk bertemu teman-temannya diluar urusan domestik. Tapi susah beroooh, karena biasanya kalau ketemuan, anak gue selalu mengintili. Pernah tuh waktu ngobrol dengan teman, gue malah seperti sedang nerima rapor, bocil akan diinterview bagaimana kemampuan intelegensianya secara social-linguistik-motorik endeswei endeswai. Oh kemon,, nggak bisa ya kita hanya sekadar ngobrol…walau kenyataannya gak bisa fokus ngobrol juga si.
Terus dengan semua-muanya gue kerjakan sendiri, apa dampaknya buat Aidan?
Kalau gue sedang berkutat dirumah apakah dia protes, nggak.. dia nggak protes karena bila dia menginginkan, gue selalu ada disampingnya, nemenin main, beraktivitas selayaknya anak2. Tapi apakah hati gue ada untuknya, apakah bocil hanya mendapatkan sisa waktu, tenaga dan pikiran gue yang sudah keburu kelelahan?
Seringnya yang terjadi walaupun gue ada disebelahnya, tapi mata dan tangan gue sibuk dengan handphone. Terus kalau begitu, apa bedanya gue yang dirumah saja kurang rekreasi hati dengan gue yang masih bekerja kantoran?
Terkadang timbul perasaaan bersalah ketika melihat bocil tidur, begitu baiknya dia mau menemani gue sehari-hari dan tidak pernah protes walaupun muka gue udah kayak kain pel kucel yang belum diperes.
Jadi banyak pelajaran yang sudah gue dapat dari ketidaksempurnaan gue sebagai istri dan ibu. Intinya yasudah laaah yaaa, simpelkan semua persoalan yang ada… Emang gue bukan supermom kok, tapi paling nggak gue harus happy dengan diri gue sendiri sebelum anak dan suami happy berada didekat gue.
Apa yang perlu dibuat simpel? :
Jo In Sung yang selurup-able
  • Kalau lagi bencik banget dengan penampilan, lakukan make over.  Selamat tinggal rambut yang sering kesangkut-sangkut kalau lagi gendong bocil. Tapi berhubung rambut gue mirip brokoli kurang pupuk akhirny gue minta model rambut anti jambak. Lumayan sudah gak mirip Joey NKOTB tapi lebih mirip sama abang Jo In Sung.
  • Masak? Kalau gue malas masak, sekarang gue menggunakan jasa katering rumahan. Bukan apa-apa gue  masaknya gak seberapa, dapur gue meledaknya mirip dapur umum kalau lagi ada kenduren. Kenduren gak tau? itu loh Ibu kota Sulawesi Tenggara,, eh itu Kendari ya,, maksud gue Kenduren itu kena duren,, #tapibukandudakeren #dadah-dadahkeMikeLewis
  • Cuci-setrika. Halo laundy kiloan.
  • Permintaan gue sama suamik adalah dipersering liburan,, walau itu hanya sekadar mudik ke Lampung berenang dipulau Kelagian. Yang belum tau pulau Kelagian, silahkan berkunjung kesini ya. Lebih jelas dan bagus foto-fotonya dibanding punya gue
Ya begitulah cerita gak penting kali ini. Kesimpulannya I’m no Supermom .. tapi I’m hot Mama in the kitchen yoooo *definisi: Emak didapur kepanasan yoo*

Untuk pengingat bahwa gue memiliki bocil yang perlu didampingi tumbuh dewasa, gue mau kutip puisi dari bukunya Anak Juga Manusia. Sebagai pemilik shio hati sensitif dan zodiak cengeng, gue berkaca-kaca membaca puisi ini. Gue tulis ulang untuk pengingat seandainya gue mulai berubah menjadi Vampir Bella Cullen,, eh salah maksudnya berubah jadi mamak-mamak monster.

LIHATLAH AKU
Mami, Papi, tolong jangan risaukan apa yang belum dapat kulakukan, lihatlah apa yang sudah dapat kulakukan, lihatlah lebih banyak kelebihanku.
Mami, Papi, aku memang belum bisa berhitung, tetapi lihatlah, aku bisa bernyanyi dan selalu tersenyum ceria.
Mami, Papi, jangan keluhkan aku tidak bisa diam, lihatlah energiku ini, bukankah kalau aku jadi pemimpin aku butuh energi sebesar ini.
Mami, Papi, jangan kau bandingan aku dengan anak lain, lihatlah, aku tidak pernah membandingkanmu dengan orangtua lain, aku hanya satu.
Mami, Papi, jangan bosan dengan pertanyaan-pertanyaanku, lihatlah besarnya rasa ingin tahuku, aku belajar banyak dari rasa ingin tahu.
Mami, Papi, jangan bentak-bentak aku, lihatlah, aku punya perasaan, seperti engkau juga memilikinya, aku sedang belajar memperlakukanmu kelak.
Mami, Papi, jangan ancam-ancam aku, seperti engkau juga tidak suka diancam orang lain, lihatlah, aku sedang belajar memahami keinginanmu.
Mami, Papi, jangan lihat nilaiku yang rata-rata, lihatlah, aku mengerjakannya dengan jujur, lihatlah, aku sudah berusaha.
Mami, Papi, aku memang belum dapat membaca, tetapi lihatlah, aku dapat bercerita, pada saatnya aku akan bisa, aku butuh engkau percaya.
Mami, Papi, aku memang kurang mengerti matematika, tetapi lihatlah, aku suka berdoa, dan aku senang sekali mendoakan yang terbaik untukmu.
Mami, Papi, aku memang banyak kekurangan, tetapi aku juga punya kelebihan, bantu aku, agar kelak kelebihanku berguna bagi sesama.
Mami, Papi, hubungan kita sepanjang zaman, bantu aku mengenalmu dengan ara aku belajar bagaimana engkau mengenalku.
Mami, Papi, aku ingin mengenangmu sebagai yang terbaik, ajari aku dan lihatlah yang terbaik dariku sehingga aku bangga menyebut namamu.
Mami, Papi, semoga kita punya cukup waktu untuk saling mengenal dan memahami, aku belajar melihatmu dari cara engkau melihatku.