Kujatuh lagi(agaiin?) Chapter : Beware of the Stair,,

Orang-orang yang berkecimpung:

Mbak Rini (alias mbakku) dan Mas Baskoro (alias calon kakak iparku) datang dari yogya.
Tujuan : outing tahunan kantor BPD Yogya ke Jakarta (rute dufan-itc-hotel sheraton-tmii-masjid kubah emas yg mana gw selalu berpikir knp ke kubah emas scr macetnya audzuubillllah), tapi di jadwal itu mereka mau sekalian kabur bentar belanja bahan kain utk kawinan

Ibu datang juga pagi ini dari Yogya
tujuaaan : ..hmm apa ya? pgn pulang aja ke jkt, sekalian belanja kebutuhan kawinan mbak rini terus kangen2an ama tetangga kali ya..
Serta beberapa pemeran pembantu lainnya yg ada di toko kain

Inti cerita:

Secara mbak Rini tinggal di yogya, jadi kalo k jkt selalu disempet2in ketemu di jkt, Hari minggu ini rencananya kita mau ketemuan sebentar di TMII.. .eeh ternyata jam 9 teng, Ibu menelepon, intinya gw disuruh jemput kakak gw ke TMII – terus ke Lebak Bulus – dan langsung ke Fatmawati utk belanja kain2..dan itu harus dilakukan sebelum jam 13.00 sebelum mereka lanjut ke Kubah Emas..

Ya Allaah tolooong…walaupun gw sudah menikah, dan yg gw buktikan teori kehidupan sebelum dan sesudah menikah berubah, itu tidak ngaruh karena tetep aja gw sbg adik harus nurut sebagai adik yg baik (tepatnya disuruh-suruh nganter kesana kemari sbg supir bleeeeeeeh)

Jadinya pada hari minggu itu aku tidak turut ayah ke kota..tapi dimulailah perjalanan gw keliling Jakarta. Dimulai dari pagi2 jam 10 (eh itu dah siang ya), gw jalan dgn rute dari Ampera Cilandak – TMII – Lebak BUlus – de Best Fatmawati – yg dilanjutkan – masjid Kubah Emas Meruyung – Lenteng Agung – Lebak BUlus – Simprug – Senayan – Lebak Bulus – Cilandak…. (astagaaaa, hidup gw repooot banget yaaa)

Untuk meringkas cerita sesampai di D Best Fatmawati, kita menuju ke toko Alta Moda, yang ada di pojokan komplek ruko..
Alta Moda

(tanpa maksud menyinggung, tapi begitulah kenyataannya) adalah sebuah ruko toko bahan busana lengkap berlantai 4 dan masing2 lantai menjual jenis kain yg berbeda2, misalnya lantai 4 khusus brokat dll. Terlebih2 toko ini banyak direkomendasikan oleh para penjahit kebaya. Gw denger aja sih kalo toko ini bagus dan lengkap..Jadi kita langsung ke lantai 4 (lantai khusus brokat) , tapi kok sejauh mata memandang tokonya sepi ya dan pembelinya hanya kita..dalam pikiran gw pasti harganya mahal deh..

Ya sepertinya perkiraan gw bener, utk ukuran gw..harga kain disini lumayan mahal, Walaupun sudah di promosikan sedemikian rupa oleh mbak-mbak SPG (catet, semua SPG mengerubungi nyokap), itupun tidak cukup menggoyahkan nyali nyokap!

Dan sbg catatan dari riset kecil, seperti biasa yg terjadi di Toko-toko kain, entah itu Pasar Baru, Mayestik, atau D’Best Fatmawati, selama yang punya toko kain itu adalah orang India (sejauh ini gw buktikan memang semua toko yg punya orang India) dijamin scr pasti yang punya toko kain itu pasti jg ikutan jualan dan promosi.

Dan sebagai catatan (kok catatan melulu?),yg punya toko kain ini notabene adalah Om-om India yg asli India bgt (mgkn bukan suku Arya, soalnya kuueeeliiiiing bgt…kalo di film india, biasanya jadi penjahat atau cuma numpang joget2 rame2an di jalanan) … Halaaah, pada intinya karena harganya yg tidak begitu sesuai dengan budget jadinya Ibu hanya membeli 1 bahan utk malam midodareni mb RIni.
Sesudah membeli kain di lantai 2, kita langsung turun kebawah diikuti kita yg beriring-iringan turun tangga..
Ibu sudah turun duluan dan sedang membayar di kasir yang letaknya tepat dibawah tangga. Gw jalan bertiga bareng kakak2 gw. Sambil di tangga, kami saling mengobrol ttg bahan yg telah dibeli dan untuk gambarannya, Tangga ini adalah tangga berputar dengan dilapisi karpet tebal (yg spt didalam rumah2 sinetron yang magrong2 gitu).

Seperti gambar di samping ini, kalau yg namanya tangga berputar, poros tengahnya pasti lebih sempit daripada pinggirnya. Nah entah bagaimana si desain interiornya (atau mgkn si om om India) itu mendapat inspirasi, tapi disebelah poros tengah tangga itu tergantung lampu hias dari kristal yang besar dan panjang..

Coba bayangkan kalo jadi gw..

Ada lampu gantung besar dan panjang, yg kalo kita melihat dari bawah biasanya terletak tinggi di atas langit-langit, tapi kita tidak bisa menjangkaunya (ya gak seekstrim itu juga sih)…nah ini letaknya tepat didepan mata, dgn mudahnya bs kt pegang..

Coba bayangkan lagi kalo jadi gw..

Seperti nabi adam yg tergoda oleh godaan setan untuk memetik buah kuldi, itulah yg gw alami…

…gw menggapai lampu kristal itu…

…tangan gw sudah berhasil menyentuh dan mengelus-elusnya…

…kulangkahkan kaki kananku…

…dan gw tidak merasakan pijakan apa-apa..

…BRUUK BRUUK GGUUUBBRARAAAAAKKK..

…gw jatuh dengan pose berlutut – catat tidak pose berguling-guling spt di film action atau film horor – …

…tangan gw masih memegang pegangan tangga…

…berusaha untuk mengeremnya…

…sempat berhenti sebentar, tapi karena masih berada tepat di dalam pusat tikungan tangga…

“Kkkyaaaaaaaa…”

menggelondornya gw di tangga menuju lantai bawah masih berlanjut lagi dengan pose yang sama yaitu-berlutut–yang-amat-sangat-tidak-cantik-sekali-untuk-dilihat

BRUUKK….BRUUUK…BRAAAAK…

akhirnya berhenti jg perjalanan laju express gw turun tangga..setelah sampai di bawah, pemandangan yang kudapati adalah

-mbak Rini dan Mas Baskoro masih tetap ditempat terakhir gw melihatnya, frozen melongo..
– Ibu, semua mbak-mbak SPG (iya, semuanya) dan tidak lupa om-om India-yg-spt-tokoh-antagonis-di film-india-tadi..masing-masing sedang terpaku di tempatnya dilantai bawah

Setelah kesadaran gw pulih dan mengecek bahwa tidak ada luka fisik yang berarti dan hanya tersisa luka malu yg menyayat hati sehingga meninggalkan gw yg terklenyang-klenying dan berpura-pura kejadian yg terjadi lalu adalah sebagai kejadian biasa saja..

Mgkn karena hal ini bukan yg pertama kali terjadi pada diri gw, orang-orang di sekita gw hanya bisa maklum dan berkomentar sekenanya..

 

” Yo ngaaalaaaah, kamu ngapaain tho nduuk??” ..komentar nyokap
” Grrmmpppgghhhhh kikikikikikikikik…” (menengok, menunduk, bersemu merah menahan napas dan tawa) sangat tipikal Mbak Rini sekali..
” Hellooh Wuuiiik…kok kamu mbisa njatuh mbegitu, apa ndhak ngkeliatan tho??” Mas Baskoro dengan logat mas-mas-priyayi-solonya-yg-medhok

…HHHHHHHH….

cuma menghela nafas…

hmm, mungkin ini bukan sepenuhnya kesalahan gw sendiri, mgkn aja gw adalah korban yg kesekian jatuh dari tangga diakibatkan sindrom objek bersinar..yaitu dimana beberapa pengunjung telah jatuh dari tangga karena ingin menyentuh itu lampu…AAHAAAAA.., itu adalah kesalahan si design interior atau si Om-om-India-pemeran-tokoh-antagonis itu…hmm good idea jadi gw harus komplain bukan…atau mgkn gw besok bisa dimuat di headline media mgkn judul..

“Seorang Wanita Jatuh Tersungkur, Akibat Pemilik Toko Salah Menata Interior”

gak menarik ya?

Oke gw akan bertanya atau langsung bisa complain dengan mbak-mbak SPG-nya…siapa tau diganti rugi sama bahan brokrat 2 meter..

“Mbak, siapa saja yang sudah jatuh dari tangga seperti saya tadi?”

” Emm…nggak ada tuh mbak, Baru mbak nya aja yang pertama kali”

damn!!

Diterbitkan oleh

dewi

Illustrator yang aselinya malas nonton drama korea, pengennya masak-cuci piring aja..

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s