Apa yang kau cari, kisanak? #Part.2

Kembali lagi dengan tema postingan-nggak-jelas-serta-tidak-memberi-insipirasi-tapi-tetep-ditulis-juga..

Setelah bikin tulisan yang kemarin, gue masih suka baca-baca pencarian para netizen yang nyasar di blog ini. Dan tepok tangan duluuu.. akhirnya sudah gak banyak cari kata-kata berbau bokep.. Yiiiihaaaaawww…

Nah, selama tiga bulan terakhir ini, sebagian besar mereka mencari…

APA ARTI KRENGKI..

Hasil gambar
cari apa? Krengki?

gek yo opo, koyo ngene wae kok yo digoogling… Padahal..
confused ryan gosling celebrities

Nah, selain si kata krengki, keyword absurd beserta analisanya yang nyasar sampai di sini adalah… Lanjutkan membaca Apa yang kau cari, kisanak? #Part.2

Itu baju apa, Ma?

Sebelumnya, gue sampaikan sekali lagi ya.. gue menulis cerita ini bukan berniat untuk menulis stensilan, kisah mesum, atau fanfiction ya. Gue menganggap teman-teman yang membaca blog ini sudah sama-sama dewasa, jadi tidak perlu menggunakan atribut tanda bintang atau sensor seperti acara-acara TV lokal kita..

Kalau pikiran kita nggak ngeres, mau ada trenggiling nungging di depan kita sekalipun, pasti kita tidak akan terusik..

Ada amin, saudara-saudara?

***

Ceritanya gue habis cekikikan baca postingan mbak Laila yang ini.. Nah, gue jadi ingat, ternyata gue punya pengalaman yang sama. Bedanya, kali ini dengan Mama mertua..

Mama mertua, adalah sesosok wanita Lampung yang sudah cukup sepuh. Usianya tidak lama lagi akan menyentuh 70 tahun, tapi meskipun usianya yang sudah terbilang senior, Mama masih aktif sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.

Jika dibandingkan dengan Ibuk, tentu saja, dua wanita ini memiliki karakter yang berbeda. Walaupun Mama merupakan sosok yang moderat dan sudah paham akan kelemotan dan ke-onengan gue, tetap saja, kadang gue masih sungkan kalau mau bebas becanda.. Yakalik gue akan ngetawain semua kalimat Mama, kek mana pula itu caranya?

Tapi kali ini, bolehlah sekali-sekali cerita tentang beliau yah..

Alkisah, beberapa hari yang lalu, setelah selesai sholat Ied, gue dan keluarga suamik berencana untuk berziarah ke makam alm. Papa. Di dalam mobil, gue duduk mendampingi suamik yang sedang menyetir mobil, dan di belakang kami, duduk Mama mertua dan Olsa, adik sepupu suamik..

Mama         : ” Aduh, baju Mama ini ada penisnya”
Gue              : ” HAAAAAA? Bajunya ada apa Ma?”.

Kami bertiga yang mendengarkan langsung memasang wajah pongo..
Gue bertatap-tatapan dengan suami, suamik pun sepertinya tidak yakin dengan pendengarannya sendiri..
Gue menengok ke belakang..
Sepupu sedang mesam-mesem..
Mama, masih sibuk melihat-lihat busananya..

Mama          : ” Ini, baju mama ada penisnya.. Tadi kan waktu telpon Ndanmu, ketumpahan kuah ketupat, jadi nggak bisa hilang..”

Bentar dulu, gue bingung deh..

Kalau misal Ibuku yang bicara, pasti gue akan langsung ngakak nyembur, karena gue tau, Ibuku sering mengucapkan kosakata yang hanya beliau dan Tuhan yang tahu apa maksudnya..

Berbeda dengan Mama, ini gue mau ngakak tapi kok nggak yakin, wong Mama bicara dengan serius.. Gue melihat suami, suamik pun balas menatapku dengan padangan sama-sama heran.. Sementara sepupu, sambil melirik Mama, dia juga mulai cekikikan..

Gue             : ” Bajunya ada apa ma? Pines? Atau Pemes, kali’? “..

Hasil gambar untuk paku pines
ini pines

Gue pikir, pasti yang dimaksud Mama ada sesuatu yang sengklirip atau tajam-tajam di bajunya.. Mungkin yang dimaksud Mama itu paku payung alias pines. Kalau bukan pines, mungkin yang disebut Mama adalah silet jaman dulu, si pemes ini..

Mama         : ” Penis.. Baju mama nih ada noda penisnya..”
Gue              : *nah loh* ” Papiih? Penis apaan sik? Itu bahasa Lampung apa Sunda?”
Suamik      : ” Apa yah? Nggak tau”
Gue              : ” Mama, penis apa Ma?
Mama         : ” Iniii baju putih Mama kena noda.. Biar hilang, nanti harus dikucek kasih penis.. Peniiisss, sabun cuci bajuu…”
Gue              : ” YA ALLAAAH, MAMAAA.. VANIIIISSSHH TOO?”

ngakak

BAHUAHAHAHHAHAHAA..

Pecahlah ketawa gue dan sepupu gue yang sudah mau mati nahan ketawa di belakang sana.. Suamik, sepertinya dia nggak ngerti kalau ada sabun merknya Vanish…

Hasil gambar untuk vanish

Sabtu Bersama Gong Yoo..

Jika ada satu film yang saat ini sangat gue rekomendasikan untuk ditonton, maka itu adalah :

Train To Busan..

ClbhhPdVEAA-e70.jpg

Sutradara    : Yeon Sang-ho
Penulis        : Park Joo-suk
Pemeran      : Gong Yoo, Kim Su-an, Jung Yu-mi, Ma Dong-seok, Choi Woo-shik
Ahn So-hee
Durasi          : 118 menit
Negara         : Korea Selatan
Sinopsis      : 

Sok-woo and his daughter Soo-ahn are boarding the KTX, a fast train that shall bring them from Seoul to Busan. But during their journey, the train is overrun by zombies which kill several of the train staff and other passengers.While the KTX is shooting towards Busan, the passengers have to fight for their naked lives against the zombies . Lanjutkan membaca Sabtu Bersama Gong Yoo..

Nguping Ibuk #8

Gue pikir, cerita tentang Ibuk hanya akan menjadi satu dari sekian banyak cerita random yang bertebaran di sini.. Ya doong, Ibuku kan nggak melulu ngebodor, pasti banyak kisah inspirasi lainnya kan?

Ngomelin gue, misalnya..

Tapi ternyata masih ada kelanjutannya. Dan di sinilah, selamat datang kembali di cerita tentang superstar blog ini, Ibuku…

  • Tandanya, gue memang perlu belajar bikin gypsum..

Beberapa hari sebelum lebaran, kita semua sedang sibuk memasak untuk persiapan Idul Fitri. Tidak hanya itu, gue juga sibuk merencanakan jadwal buka bersama berkedok nganterin siomay.. muehehehhe..

Tanpa sengaja, gue mencuri dengar percakapan Ibuk di telepon dengan kakak gue, Mbak Santi.. Seperti biasa, Ibuk melaporkan kejadian sehari-hari dengan cerita yang dilebih-lebihkan..

Mbak Santi : ” Dewi lagi ngapain?”

Ibuk            : ” Lagi masak gypsum.. Ada pesenan dari temennya. Biasa, mau nge-mall tapi alesannya nganterin gypsum.. Terus ya aku kebagian disuruh jaga Aidan.”

Gue            : ” Dimsum, ibukk, bukan gypsum”

 

  • Bayangkan efek buruknya di kulitmu nanti..

Rencananya kami mau mengajak keponakan-keponakan main ke Ancol. Pokoknya seperti keluarga Indonesia pada umumya, dan masyarakat Jakarta yang kedatangan saudara dari luar kota pada khususnya..

Gue      : ” Nginap di Aston aja, biar sekamar bisa ramai-ramai..”

Ibuk      : ” Yang di dalam Ancolnya aja, biar nggak macet. Nanti nginapnya di hotel Merkuri..”

Gue      : ” MERKURII SEREM AMAAT!!..”

Ibuk      : ” Yang di pinggir pantai, hotel Merkuri kan?”

Gue      :Halahyuung.. Hotel Mercure, ituuu..”

Apakah yang ada di dalam hotel ituu? Freddy Merkuri, Poppy Merkuri, atau cream nggak jelas yang bikin kulit wajah putih dalam tempo sesingkat-singkatnya itu?

Lanjutkan membaca Nguping Ibuk #8